Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyoroti screenshot sebuah grup WA yang viral saat demo 11 April. Screenshot grup WA itu bertulisan 'Relawan Anies Apik 4', yang isinya ajakan persekusi Ade Armando.
Dalam screenshot grup WA tersebut, seseorang mengirimkan gambar keberadaan Ade Armando di demo 11 April. Gambar itu disertai tulisan 'Tolong diinfokan ke massa aksi kalau si Ade Armando ada di depan gedung DPR MPR. Geruduk si Islamophobia ini'.
Berdasarkan tangkapan layar itu, Grace menilai ada hubungan pemberi pesan dengan massa aksi yang bersikap anarkis. Pembawa kabar keberadaan Ade Armando juga diduga berkoordinasi dengan massa aksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Percakapan itu menunjukkan bahwa ada hubungan antara penulis dengan massa aksi yang anarkis. Ada komunikasi. Mereka berkoordinasi dengan massa aksi," kata Grace saat dihubungi, Rabu (13/4/2022).
Menurut Grace, jika pembawa pesan itu benar tergabung sebagai relawan Anies, ada hubungan antara relawan Anies dan para pendemo yang bersikap anarkis.
"Jika benar penulis tergabung dalam relawan Anies sesuai nama WAG, berarti ada hubungan antara relawan Anies dengan massa pendemo yang anarkis. Intinya, percakapan itu mengindikasikan ada hubungan antara penulis di WAG relawan Anies Apik 4 dengan massa anarkis di demo 11 April," tuturnya.
Grace menuturkan, berdasarkan pernyataan Ade Armando, sebanyak 70 persen massa di lokasi adalah mahasiswa. Namun sisanya diperkirakan bukan mahasiswa.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan pihaknya telah menetapkan 6 orang tersangka pengeroyokan Ade Armando. Tiga di antaranya telah berhasil ditangkap.
Enam orang yang teridentifikasi:
1. Muhammad Bagja (ditangkap)
2. Komar (ditangkap)
3. Dhia Ul Haq (ditangkap)
4. Ade Purnama
5. Abdul Latip
6. Abdul Manaf
Relawan Anies Membantah
Ketua Umum Jaringan Nasional Mileanies Pusat Muhammad Ramli Rahim membantah tudingan Grace Natalie. Menurut Ramli, grup WhatsApp 'Relawan Anies Apik 4' rekayasa.
"Seluruh relawan Anies itu sudah diinstruksikan untuk menjaga kemurnian gerakan mahasiswa. Justru (WhatsApp Group Relawan Anies Apik 4) itu menurut kami rekayasa," kata Ramli.
Ramli menuturkan WhatsApp Group mudah direkayasa. Dia menyebut telah membuat larangan kepada para relawan untuk tidak merusak kemurnian unjuk rasa mahasiswa.
"Merekayasa WAG terlalu mudah. Kami membuat larangan demi menjaga kemurnian gerakan mahasiswa. Kalaupun ada di lapangan, itu pribadi-pribadi. Jumlahnya sangat kecil," tuturnya.
Ramli mengatakan PSI sudah biasa menuduh tanpa fakta. Dia menilai PSI kerap memutarbalikkan fakta.
"Kalau PSI sudah biasa menuduh tanpa fakta bahkan bisa memutarbalikkan fakta, jadi itu sudah hal yang biasa buat mereka," ucapnya.
Dia juga memastikan foto orang yang dianggap provokator dalam WhatsApp Group tersebut bukan bagian dari relawan Anies. Dia mengaku tidak mengenal pria dalam foto tersebut.
"Sudah jelas itu bukan relawan Anies. (Tuduhan Grace) pasti tidak benar. Sepanjang pengetahuan saya tentang relawan Anies, kami tak mengenal relawan ini," imbuhnya.
Anggota TGUPP Tatak Ujiyati juga merespons Grace. Dia menilai dugaan Grace Natalie kejauhan.
"Halusinasinya kejauhan," ujar Tatak.