Ini Postingan Arif Ferdini soal Ade Armando yang Berujung Ditangkap Polisi

Ini Postingan Arif Ferdini soal Ade Armando yang Berujung Ditangkap Polisi

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 13 Apr 2022 19:03 WIB
Ade Armando babak belur saat demo 11 April di DPR
Ade Armando diselamatkan polisi setelah dikeroyok massa. (Andri Nurdriansyah/Biro Pemberitaan Parlemen)
Jakarta -

Polisi turut menangkap pria bernama Arif Ferdini terkait kasus persekusi dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando. Arif Ferdini ditangkap karena menyebarkan hoax dan memprovokasi massa.

"Di samping enam pelaku utama pemukulan dan pengeroyokan ada juga satu pelaku lain yang di luar dari enam ini telah ditangkap atas nama Arif Ferdini. Kita tangkap di Jakarta. Ini yang kalau terlihat di video yang beredar di media sosial yang bersangkutan ini melakukan provokasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Zulpan mengatakan pelaku Arif Ferdini melakukan provokasi lewat sebuah video yang disebar di media sosial. Dalam video itu, dia menyebut Ade Armando telah meninggal dikeroyok massa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Arif dianggap melakukan provokasi dengan mengajak massa untuk berbondong-bondong ke Jakarta dengan dalih terkena tembakan gas air mata oleh polisi.

"Yang bersangkutan ini melakukan provokasi di antaranya mengeluarkan kata-kata Ade Armando sudah mati dan semua turun semua yang ada di Jakarta," beber Zulpan.

ADVERTISEMENT

Berikut ini postingan Arif Ferdini soal Ade Armando:

"Ade Armando dah mati, dikeroyok sama massa. Sekarang kita ditembakin sama polisi. Turun semua...turun semua yang di Jakarta," kata Arif disambut teriakan 'Allahu Akbar'.

3 Tersangka Pengeroyok

Kasus pengeroyokan kepada Ade Armando kini terus diusut kepolisian. Enam orang tersangka telah teridentifikasi.

Ketiga orang yang telah ditangkap bernama Dhia Ul Haq, Komarudin, Muhammad Bagja. Sementara tiga pelaku lainnya bernama Ade Purnama, Abdul Latip, dan Abdul Manaf kini masih dalam pengejaran polisi.

Dalam pemeriksaan di kepolisian, para tersangka mengungkapkan motif mengeroyok Ade Armando. Zulpan mengatakan tersangka Komarudin melakukan pemukulan kepada Ade Armando karena terprovokasi situasi massa di TKP saat itu.

"Komarudin melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi di TKP," kata Zulpan.

Sedangkan tersangka Muhammd Bagja mengaku mengeroyok karena kesal dengan aktivitas Ade Armando di media sosial.

"Adapun Muhammad Bagja sampaikan dalam pemeriksaan kesal dengan apa yang selama ini disuarakan korban dalam media sosial," imbuh Zulpan.




(ygs/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads