Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyoroti banyaknya siswa yang mengikuti aksi demonstrasi BEM SI hari ini. Riza berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran supaya orang tua dan guru dapat mengawasi anak-anaknya dengan baik.
"Tentu ini jadi pembelajaran," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).
Riza menyadari mengikuti aksi demonstrasi merupakan hak setiap orang. Kendati demikian, Riza meminta supaya para siswa lebih fokus belajar di sekolah ketimbang mengikuti demo.
"Kami sudah ingatkan, bukan berarti menutup ruang demokrasi bagi para pelajar, pelajar sebaiknya fokus pada sekolah," ujarnya.
"Biarlah aktivitas ini kita beri kesempatan kakak-kakak yang di kemahasiswaan, pelajar tidak usah ikut. Harapan kami para guru, para orang tua menjaga anak-anaknya jangan sampai nanti pelajar yang tidak mengerti asal ikut-ikutan, nanti malah menjadi korban," sambungnya.
Di sisi lain, Riza menghormati jalannya demokrasi melalui aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa hari ini. Meski begitu, dia meminta supaya aspirasi disampaikan menghindari tindakan anarkis.
"Jangan sampai ada aksi-aksi yang anarkis atau merusak ketertiban, fasos umum apalagi teman-teman mahasiswa, saya sangat yakin teman-teman mahasiswa punya idealisme tinggi, punya komitmen yang besar dan menyuarakan suara rakyat," imbuhnya.
Riza memandang tujuan demonstrasi dapat tersampaikan bukan karena jumlah massa yang besar, melainkan gagasan yang hendak disuarakan dan diwujudkan untuk kepentingan bangsa.
"Bukan jumlahnya yang jadi ukuran, besarnya atau banyaknya tapi substansinya yang baik dan dapat kita wujudkan untuk kepentingan bangsa dan negara," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, empat orang berboncengan motor dan mengenakan seragam SMA melintas di lokasi demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Patung Kuda, Jakarta Pusat. Polisi langsung memberhentikan mereka.
Pantauan detikcom, Senin (11/4), sekitar pukul 12.22 WIB, polisi memberhentikan para pelajar itu. Mereka diminta menepikan motor mereka di tepi jalan.
Para pelajar terlihat menuruti arahan polisi. Mereka berhenti ketika diminta polisi mematikan mesin sepeda motor.
Bagasi jok motor pelajar digeledah polisi. Selain itu, badan dan tas pelajar digeledah.
Selain di Patung Kuda, polisi mengamankan sejumlah orang berseragam SMA di berbagai lokasi. Di antaranya depan gedung DPR RI, Bogor, Jalan Medan Merdeka Selatan dan Tangerang.
(taa/zap)