.webp)
Seorang anggota DPR viral terekam sedang menonton video porno di handphone di tengah rapat. Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Trimedya Panjaitan menyebut pihaknya mungkin saja memeriksa anggota DPR itu tanpa aduan, tetapi perlu pendalaman terlebih dahulu.
"Memang MKD bisa bekerja tanpa pengaduan, tapi kita lihat dulu substansinya seperti apa. DPR Kamis reses penutupan masa sidang. Mungkin agak ini dengan itu," kata Trimedya saat dihubungi, Senin (11/4/2022).
Trimedya menyebut MKD DPR belum bisa memastikan apakah anggota Dewan tersebut melakukan pelanggaran. Menurutnya, perlu ada penjelasan apakah ada kesengajaan yang dilakukan anggota Dewan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita belum tahu, apa dia nonton itu, kan bisa saja mendadak mas kirim sama saya, saya nggak tahu itu video porno, kemudian dia sampai selesai nggak nonton itu? Ada unsur kesengajaan nggak?" katanya.
Meski begitu, Trimedya memastikan sampai saat ini pihaknya belum menerima pengaduan terkait anggota Dewan menonton video porno tersebut. Dia menyebut pihaknya pasti menindaklanjuti jika ada laporan.
Sebelumnya, informasi awal yang didapat menyebutkan bila anggota DPR itu diduga dari Komisi IX DPR. Redaksi detikcom telah meminta konfirmasi kepada sejumlah pihak mulai dari Sekjen DPR, salah seorang Wakil Ketua, dan anggota Komisi IX DPR.
Namun Sekjen dan pimpinan Komisi IX DPR belum memberikan respons hingga berita ini dimuat. Sedangkan salah seorang anggota Komisi IX yang dimintai konfirmasi enggan menanggapi. Di sisi lain, detikcom turut menanyakan hal ini kepada Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Apa katanya?
"Saya baru tahu dari media pada hari ini. Dan tindak lanjutnya akan diserahkan kepada mekanisme yang ada jika betul itu anggota DPR," kata Dasco saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (10/4).
Perihal benar-tidaknya pria dalam video viral itu adalah anggota DPR, detikcom mendapatkan video lain dari sudut pandang lain. Dari video yang didapat itu diketahui pria dalam video yang viral berada dalam ruang rapat di DPR.
(maa/gbr)
