PAN soal 'Presiden Belum Tepat': Cak Nun Cinta Sama Jokowi

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Senin, 11 Apr 2022 11:41 WIB
Viva Yoga Mauladi (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun menilai Presiden RI saat ini belum tepat. Partai Amanat Nasional (PAN) menilai itu sebagai tanda sayang Cak Nun kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jubir PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan Cak Nun merupakan seorang budayawan kritis, humanis, dan religius. Pengajian Padang Bulan yang dibina Cak Nun dinilai menjadi gerakan kebudayaan yang bertujuan mencerahkan umat dari kejumudan pemikiran keagamaan.

"Cak Nun dalam gerakannya memakai pendekatan Sunan Kalijaga dalam melakukan pengajaran dan pencerahan kepada masyarakat," kata Viva kepada wartawan, Senin (11/4/2022).

Dalam perspektif pemikiran keagamaan, Viva menjelaskan, cara pandang Cak Nun termasuk gerakan Islam substantif yang tidak meninggalkan nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

"Cak Nun seorang yang idealis. Makanya cara pandang dan pemikirannya lebih berorientasi ideal," ujarnya.

Oleh sebab itu, Cak Nun, menurut Viva, menginginkan seorang presiden yang sosok atau figur yang ideal. Bisa dibilang, seperti manusia setengah dewa, sakti mandraguna.

"Saya menilai bahwa kritik Cak Nun kepada Presiden Jokowi bukan karena rasa tidak suka atau kebencian, tetapi karena rasa kecintaan Cak Nun kepada Pak Jokowi," kata Waketum PAN itu.

Buktinya, kata Viva, Cak Nun masih berbicara dan memerhatikan Jokowi. "Kritik Cak Nun kepada Presiden Jokowi adalah bukti kecintaan Cak Nun kepada Presiden Jokowi," imbuhnya.

'Presiden Sekarang Belum Tepat'

Cak Nun sebelumnya berbicara soal pemimpin bangsa Indonesia dalam ceramahnya di acara buka puasa bersama PDI Perjuangan. Cak Nun menilai Indonesia dipimpin oleh presiden yang belum tepat saat ini.

Cak Nun mulanya menyebut negara-negara adikuasa, yaitu Amerika Serikat dan Rusia, yang tak benar-benar 'berkuasa'. Dia kemudian membandingkan dengan bangsa Indonesia yang dapat melampaui mereka. Hanya, menurut Cak Nun, pemimpinnya belum tepat.

"Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara yang merasa kuat dan adikuasa, jangan pikir kalian benar-benar berkuasa karena kami adalah bangsa dengan peradaban dengan skala waktu 18 generasi," kata Cak Nun dalam acara PDIP, Minggu (10/4).

"Sehingga ilmu kita, manajemen kita akan jauh melebihi kalian semua. Cuma sekarang belum tepat saja presidennya. Jangan marah," imbuhnya.




(rfs/gbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork