Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1944. Jokowi menyampaikan terima kasih kepada umat Hindu yang telah membantu penanganan Covid-19.
"Atas nama pemerintah dan pribadi saya menyampaikan selamat Hari Suci Nyepi dan Tahun Baru Saka 1944, kepada umat Hindu di seluruh pelosok Indonesia. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada umat Hindu yang telah berusaha, berikhtiar, kerja keras membantu penanganan Covid-19," ujar Jokowi dalam sambutan yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (10/4/2022).
Jokowi mengatakan umat Hindu telah ikut berusaha menghadapi berbagai dampak dari Covid-19. Menurut Jokowi hal ini membuat kasus aktif nasional saat ini terus menurun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baik menghadapi dampak kesehatan maupun dampak ekonomi. Sehingga saat ini kasus aktif nasional terus mengalami trend penurunan dan kita semua berharap agar negara kita secepatnya bisa transisi dari pandemi ke endemi," ujar Jokowi.
"Situasi yang sudah baik ini harus dapat kita jaga dan pertahankan dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, serta mempercepat pencapaian vaksinasi cepat, vaksinasi pertama, vaksinasi ke dua dan vaksinasi penguat booster. Agar kita dapat melanjutkan agenda-agenda penting bangsa yang sempat tertunda karena pandemi," tuturnya.
Jokowi juga mengatakan perayaan Hari Suci Nyepi sebagai momen istimewa bagi umat Hindu. Sebab momen ini sebagai waktu untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan.
"Saudara-saudaraku umat Hindu yang saya cintai. Peringatan Hari Suci Nyepi di masa pandemi merupakan momen yang sangat istimewa bagi umat Hindu, untuk memperkuat Sradha Bhakti, keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang maha esa. Mengingatkan kita pada pentingnya keseimbangan dengan alam dan lingkungan," ujar Jokowi.
Tidak hanya itu, moment ini juga menjadi kesempatan untuk membangun solidaritas terhadap sesama. Sebagai waktu untuk memperbaiki diri hingga membangun kehidupan yang damai dan bahagia.
"Kesempatan untuk mengasah jiwa kemanusiaan kita membangun solidaritas dan keharmonisan dengan sesama. Peluang melakukan introspeksi diri, memperbaiki yang kurang dan memperkuat yang lemah terwujud kehidupan yang harmonis, kehidupan yang damai dan kehidupan yang bahagia," imbuhnya.
(dwia/dhn)