Kepala HRD bank swasta, BS (43), merampok Bank BJB Cabang Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel), karena terlilit utang Rp 5 miliar ke 12 orang. Polisi membeberkan salah satu sosok berinisial D yang meminjamkan uang kepada BS.
"Sama ini (D), yang menarik yang pinjaman uang ke dia itu pernah ketemu sama pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Ridwan Soplanit saat dihubungi, Sabtu (9/4/2022).
Ridwan menjelaskan BS memiliki utang Rp 1 miliar kepada D. Perkenalan keduanya bermula saat D sering datang ke tempat usaha cuci mobil yang dimiliki oleh BS.
"BS ini punya tempat cuci mobil dan D beberapa kali datang ke situ," kata Ridwan.
Keduanya semakin akrab. Bahkan D sempat membeli mobil milik dari BS.
Kedekatan keduanya membuat BS berani meminjam uang Rp 1 miliar kepada D.
"Dia itu sebelumnya beli Alphard BS. Terus lanjut BS pinjam (uang)," tuturnya.
Hasil pemeriksaan mengungkap BS memiliki total utang Rp 5 miliar kepada 12 orang berbeda. Jumlah utang fantastis itu diakui BS sebagai modal mengembangkan usahanya.
"Jadi dia minjam buat pengembangan usaha. Dia mau buat besar tempat cuci mobil sama peternakan ayam," imbuhnya.
Sebelumnya, BS ditangkap atas percobaan perampokan Bank BJB di Cilandak, Jakarta Selatan. Pria yang mengaku bekerja di bank swasta ini mengaku nekat merampok lantaran terlilit utang.
"Dia utang di mana-mana, dia utang semuanya Rp 5 miliar. Tapi utangnya beda-beda orang. Dia ada pinjam ke 12 orang," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit saat dihubungi, Kamis (7/4).
(drg/idh)