Pengurus dan jajaran Fraksi PAN DPR sempat berkumpul di kediaman Zulkifli Hasan atau Zulhas baru-baru ini. Dalam pertemuan itu, Zulhas membahas pendiri Partai Ummat Amien Rais dan pendiri Partai Pelita Din Syamsuddin. Ada apa?
"Acaranya buka puasa internal Fraksi PAN DPR RI saja. Acaranya santai," kata Waketum PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan, Jumat (8/4/2022).
Dia memastikan tak ada pembahasan soal kocok ulang kabinet atau reshuffle dalam pertemuan internal itu. Dia menilai urusan reshuffle merupakan kewenangan penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tidak membahas soal reshuffle kabinet karena itu adalah kewenangan presiden," katanya.
Viva kemudian menyampaikan arahan Zulhas soal hubungan para kader dengan Amien Rais dan Din Syamsuddin. Zulhas meminta para kader harus menghormati Amien Rais dengan Partai Ummatnya. Begitu pula kepada Din Syamsuddin dengan Partai Pelita yang baru didirikannya.
"Arahan Bang Zulkifli Hasan, kader PAN harus tetap menghormati Pak Amien Rais dengan Partai Ummatnya atau Pak Dien Syamsudin dengan Partai Pelitanya," ujarnya.
"Kader PAN mesti tetap menjaga hubungan sosial yang baik dengan beliau," imbuhnya.
Selain itu, Viva mengatakan Zulhas menginstruksikan para kader fokus mengejar target suara sebesar 11 persen atau setara 64 kursi di parlemen pada pemilu 2024. Menurutnya, Zulhas meminta anggota legislatif Fraksi PAN bertanggungjawab memenangkan partainya di dapil.
"Ketum PAN menegaskan untuk fokus pada pencapaian target PAN di pemilu adalah 11% yang setara dengan 64 kursi DPR RI," kata dia.
"Makanya setiap anggota legislatif harus bertanggungjawab memenangkan PAN di dapilnya dengan melakukan kerja-kerja politik pemberdayaan yang membawa manfaat bagi masyarakat," kata Viva soal arahan Zulhas.
Lebih lanjut, dia mengaku tak khawatir soal potensi akan kehilangan basis konstituen atau pemilih dengan keberadaan partai-partai politik baru, yakni Partai Ummat dan Partai Pelita.
Dia menilai pemilih PAN dengan kedua partai itu memiliki basis ideologi yang berbeda. Lantas, ujarnya, ceruk massa dan basis sosial juga akan berbeda.
"Basis ideologinya berbeda. Partai Ummat dan Partai Pelita berideologi Islam, sedangkan PAN adalah partai Nasionalis-relijius. Perbedaan ideologi akan menyebabkan ceruk massa dan basis sosial juga berbeda," kata Viva.
Dia mengklaim PAN sebagai parpol yang sudah teruji dan lolos parlemen. "PAN sudah teruji dan terseleksi sejarah sebagai partai yang selalu menjadi peserta pemilu dan yang lolos parliamentary threshold," katanya.
Simak juga 'Partai Ummat soal Kritik Amien Rais ke Jokowi-Luhut: Negara Sedang Kritis':
(fca/gbr)