Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kabupaten Bogor melakukan pemeriksaan terhadap jajanan berbuka puasa atau takjil yang dijual di sepanjang Jalan KSR Kusmayadi, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Hasilnya, Loka POM Bogor menemukan sampel takjil yang mengandung zat berbahaya formalin.
Kepala Loka POM Kabupaten Bogor Iltizam mengatakan pengecekan makanan takjil tersebut dilakukan sebagai upaya POM memastikan takjil yang dijual aman dari bahan-bahan berbahaya, seperti formalin, boraks, dan rodamin.
"Ini kegiatan rutin kita setiap tahun. Saat Ramadan kita melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan yang akan dijadikan menu berbuka puasa. Ini upaya untuk melindungi masyarakat dari makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya," kata Iltizam setelah menguji belasan sampel takjil di Cibinong, Bogor, Kamis (7/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iltizam menyebut ada 18 sampel makanan yang dijual beberapa pedagang yang diuji menggunakan alat uji cepat atau rapid test. Hasilnya, lima sampel dinyatakan mengandung zat berbahaya formalin.
"Dari 18 jenis makanan yang diuji, sebanyak 5 sampel diduga positif mengandung formalin, yaitu mi golosor, tahu, dan es Taro," ucap Iltizam.
Dia mengimbau kepada para pedagang untuk memilih bahan-bahan makanan yang sehat sebelum diolah menjadi menu takjil dan dijual ke masyarakat. Para pedagang juga diberi buku panduan berisi informasi cara-cara memilih bahan makanan dan menjaga makanan agar tetap sehat.
Sementara itu, kepada warga yang datang membeli takjil, Iltizam mengingatkan untuk selalu memastikan makanan yang dibeli aman dan sehat dengan mengecek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa.
"Masyarakat kita minta juga kepeduliannya agar jangan ragu melaporkan ke pihak BPOM jika menemukan pangan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya," pungkasnya.