Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengantisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19) varian XE. Salah satunya, Dinkes DKI terus menggencarkan deteksi dini varian baru virus Corona ini.
"Kami juga bekerja sama dengan Litbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) untuk mendeteksi apabila ada varian baru," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2022).
Widyastuti menuturkan sampel yang diduga varian baru COVID-19 bakal dikirim ke Litbangkes serta laboratorium lainnya melalui metode whole genome sequencing. Dari situlah baru bisa diidentifikasi apakah sampel tersebut varian baru atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita prinsipnya tidak semua tapi ada beberapa spesimen atau sampel yang kita 'curigai' dengan gejala tertentu itu kita telaah lebih lanjut kita kirim ke Litbangkes dan Lab swasta untuk mendeteksi apakah sudah ada varian baru atau tidak," jelasnya.
Langkah antisipasi kedua yaitu terus menggencarkan pengetesan (testing), penelusuran kontak (tracing), dan perawatan (treatment). Sekalipun kondisi COVID-19 di Ibu Kota saat ini cenderung melandai.
"Meskipun sekarang kondisinya kasus melandai. Tapi tetap strategi 3T tetap kita kuatkan jadi kita tidak menurunkan jumlah tracing atau testing-nya tapi kita tetap pertahankan cukup dalam jumlah standar," ujarnya.
Meskipun begitu, Widyastuti menyatakan pihaknya tak mengubah metode tracing bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Prinsipnya, pihaknya berpatokan pada Surat Edaran yang diterbitkan oleh Satgas COVID-19 yang mewajibkan adanya entry test bagi PPLN yang memiliki gejala.
"Kami untuk yang tracing-nya sih sama tetapi kita tentu mengikuti juga regulasi di tingkat pusat seperti halnya sudah dikeluarkan SE dari Satgas tanggal 5 April di mana untuk PPLN yang dilakukan entry test adalah apabila menunjukkan gejala," ucapnya.
"Apabila vaksinnya sudah lengkap itu tidak perlu karantina. Apabila suhunya di atas 37 derajat Celsius baru dilakukan entry test," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Varian XE diklasifikasikan WHO sebagai turunan atau subvarian Omicron. Selain varian XE, ada dua varian rekombinan baru lain yang belakangan teridentifikasi yakni varian XD dan XF. Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), varian XD merupakan gabungan dari varian Delta dan BA.1 Omicron, sementara XF kombinasi varian Delta yang menyebar di Inggris dan BA.1.
Simak juga vidoe 'Satgas Pastikan Varian Omicron XE Belum Ditemukan di Indonesia':