Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mendatangi Bareskrim Polri membuat laporan terkait kasus dugaan penipuan yang mencatut namanya untuk meminta sumbangan senilai Rp 800 juta. Laporan itu resmi sudah diterima oleh polisi.
"LP dan tadi sudah ada hasilnya, syukur alhamdulillah. Sudah ada laporan polisi," ucap Ngabalin kepada wartawan, Kamis (7/4/2022).
Laporan itu tertuang dalam Laporan Polisi Nomor: LP/0165/IV/2022/SPKT/Bareskrim Polri tanggal 7 April 2022. Terkait Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 263 KUHP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngabalin menyebut akan menyerahkan proses hukum yang berjalan kepada kepolisian. Dalam kesempatan itu, Ngabalin juga membantah pernah membuat surat permintaan sumbangan.
"Kami serahkan semuanya kepada kepolisian, nanti biar polisi menyerahkan penyelidikan. Pokoknya saya tidak pernah bikin surat KSP, baik eksternal maupun internal," kata Ngabalin.
Seperti diketahui, Ali Mochtar Ngabalin mendatangi Bareskrim untuk melaporkan kasus dugaan pencatutan namanya di surat sumbangan Rp 800 juta ke Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis. Ngabalin mengatakan nama-nama pejabat KSP sering dicatut.
"Banyak sekali yang ngaku-ngaku, banyak sekali orang yang mencatut nama Pak Moeldoko, Ibu Deputi, Pak Deputi, saya juga," kata Moeldoko di Bareskrim Polri, Kamis (7/4).
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Ngabalin menyebut KSP merupakan institusi yang seksi untuk dijual namanya. Dia mengatakan ada orang pernah memalsukan tanda tangan Kepala KSP Moeldoko.
"Karena KSP ini terlalu seksi. Ini ada surat yang dibikin memalsukan tanda tangan Pak Moeldoko mengirim surat ke seseorang Jenderal polisi purnawirawan, bahwa yang bersangkutan akan diangkat menjadi Deputi 3 maka diminta data," ujarnya.