Rusia Tuding Temuan Mayat di Bucha Bentuk Provokasi Demi Gagalkan Negosiasi

Rusia Tuding Temuan Mayat di Bucha Bentuk Provokasi Demi Gagalkan Negosiasi

Matius Alfons - detikNews
Rabu, 06 Apr 2022 02:09 WIB
Ukraina tuduh pasukan Rusia melakukan pembantaian di kota Bucha. Diketahui, kota itu kini telah kembali dikuasai pasukan Ukraina. Seperti apa kondisi di sana?
Foto: Kondisi di Bucha Ukraina (Reuters)
Moscow -

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov kembali membantah terkait temuan mayat di kota Bucha, Ukraina. Dia menyebut temuan mayat itu bentuk provokasi demi gagalkan negosiasi antara Rusia dan Ukraina.

"Sebuah pertanyaan muncul, apa tujuan dari provokasi yang tidak benar ini?" kata Sergei Lavrov seperti dilansir AFP, Rabu (6/4/2022).

Lavrov menyebut pihaknya mau tidak mau meyakini temuan mayat di Bucha ini sebagai bentuk provokasi. Tujuannya, kata dia, sebagai dalih demi gagalkan negosiasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami dituntun untuk percaya bahwa itu adalah untuk menemukan dalih untuk menggagalkan negosiasi yang sedang berlangsung," kata Lavrov dalam pesan video yang disiarkan di televisi Rusia.

Untuk diketahui, pembicaraan antara Rusia dan Ukraina berlanjut setelah diplomat top mereka bertemu di resor Turki Antalya bulan lalu, pertemuan pertama sejak dimulainya operasi militer Moskow pada 24 Februari. Rusia pekan lalu bahkan mengumumkan akan secara drastis mengurangi kegiatan militernya di Ukraina utara setelah pertemuan di Istanbul.

ADVERTISEMENT

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Namun demikian, pembicaraan itu, menurut Lavrov, kembali mengalami kemunduran setelah temuan mayat di Bucha. Dia mengatakan situasi di Bucha bertujuan untuk mengalihkan negosiasi.

"Mengalihkan perhatian dari proses negosiasi, mengalihkan perhatian dari fakta bahwa pihak Ukraina, setelah Istanbul, mulai mundur, mencoba mengajukan kondisi baru," imbuhnya.

Meski demikian, dia menambahkan bahwa Rusia "siap" untuk melanjutkan pembicaraan.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh pasukan Rusia membunuh warga sipil di Bucha, setelah gambar mayat-mayat berserakan di jalan-jalan menyusul penarikan Rusia.

Namun Kremlin telah membantah bertanggung jawab dan menyarankan gambar mayat dipentaskan.

Rusia belum secara resmi menanggapi proposisi keamanan Ukraina dan negosiasi berlanjut melalui konferensi video.

Halaman 2 dari 2
(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads