Polemik mengenai M Taufik yang dicopot sebagai pimpinan DPRD DKI Jakarta memanas. DPP Partai Gerindra meminta seluruh kader dan pengurus Partai Gerindra tidak berkomentar lagi terkait polemik M Taufik dengan alasan masalah internal.
"Saya tidak mau berkomentar lebih jauh tentang dinamika yang berkembang. Kepada seluruh kader dan partai pengurus Partai Gerindra, untuk tidak berpolemik (soal M Taufik) di media karena itu adalah masalah internal partai," ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dimintai konfirmasi, Sabtu (2/4/2022).
Dasco menjelaskan Partai Gerindra memiliki AD/ART dan mekanisme tersendiri. Dia heran banyak orang atau pengamat di luar Partai Gerindra yang berkomentar soal dinamika di Partai Gerindra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Partai Gerindra memiliki AD/ART dan mekanisme tersendiri, sehingga juga kadang-kadang lucu orang luar atau pengamat yang tidak mengenal atau tidak mengetahui mekanisme serta AD/ART Partai Gerindra, kemudian berkomentar tentang dinamika yang terjadi di Partai Gerindra," tuturnya.
Dasco membeberkan alasan menginstruksikan seluruh kader berhenti bicara soal M Taufik. Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan demi menghentikan polemik M Taufik yang diisukan pindah ke Partai NasDem hingga dicopot dari jabatannya di DPRD DKI Jakarta.
"Ini juga sekalian untuk menghentikan polemik yang ada di media. Karena hal seperti ini malah memancing ya kadang-kadang pengamat yang nggak ngerti soal aturan di Partai Gerindra atau dinamika di Partai Gerindra kemudian berkomentar," imbuh Dasco.
Diketahui, hubungan M Taufik dengan kalangan internal Partai Gerindra dikabarkan memanas saat berembus kencang isu pindah ke Partai NasDem. Kabar terbaru, M Taufik dicopot sebagai pimpinan DPRD DKI, namun M Taufik menegaskan dia tidak berpindah partai dan tetap di Gerindra.
Awalnya mengemuka isu perpindahan M Taufik ke Partai NasDem. Tokoh pembina di Partai Gerindra sampai bicara soal 'nama jelek' M Taufik. Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mendorong Taufik meninggalkan Gerindra. Desmond bahkan membawa-bawa penegakan hukum, utamanya soal muncul nama M Taufik di sejumlah kasus, salah satunya kasus korupsi tanah Munjul.
"Saya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina, saya lihatnya Taufik ini namanya jelek gitu loh, namanya jelek karena terlibat dalam beberapa kasus yang sampai hari ini Partai Gerindra menunggu tindakan KPK, tindakan kejaksaan, tindakan yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Taufik, yang mengemuka di media gitu loh," kata Desmond saat dihubungi detikcom, Kamis (31/3).
Desmond mengatakan atas kasus itulah akhirnya dirinya mendukung jika M Taufik hendak pindah ke partai lain. Pimpinan komisi hukum DPR RI ini berharap M Taufik tak merusak nama Gerindra.
"Nah, apakah dia mundur dari Gerindra karena dia sayang Gerindra? Makanya saya dukung kan, dukung pindah ke partai lain karena dia sayang Gerindra," ucapnya.
Selanjutnya, tanggapan M Taufik...
Simak Video 'M Taufik Dikabarkan Pindah ke NasDem, Gerindra: Nggak Berguna Juga Dia':
M Taufik Buka Suara
Taufik pun menanggapi santai. Dia menyebut masyarakat bisa menilai secara mandiri.
"Ya nggak apa-apa, kan masyarakat tahu, nggak ada masalah sih menurut saya mau dibilang apa, yang penting masyarakat paham," kata Taufik kepada wartawan, Jumat (1/4).
Taufik lantas mengatakan sentilan Desmond terhadap dirinya merupakan tanda 'sayang'. "Itu mah pernyataan tanda sayang saja kali dengan saya, si Desmond," ujarnya.
Taufik enggan berkomentar lebih jauh terkait pernyataan Desmond itu. Dia pun tidak ingin membantahnya.
"Ya mau diapain kan dia udah ngomong, nggak perlu dibantah, yang bantah kan masyarakat. Untuk apa ada pembelaan," katanya.
"Saya nggak paham (apa yang terjadi), tanya ke mereka saja. Pokoknya saya nggak akan klarifikasi," imbuh Taufik.