Wali Kota Bogor Bima Arya membolehkan warga mudik meski belum mendapatkan suntikan ketiga vaksin COVID-19 (booster). Kebijakan itu dibuatnya karena stok vaksin menipis.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan sedang berupaya mendistribusikan stok vaksin COVID-19.
"Kita sedang proses distribusi vaksin," kata juru bicara vaksin COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Jumat (1/4/2022).
Dia mengatakan Kemenkes tengah berkoordinasi dengan pihak lain untuk mempercepat proses distribusi vaksin COVID-19.
"(Kemenkes) koordinasi dengan Bio Farma untuk segera melakukan percepatan," ujar Siti.
Sementara itu, Siti mengatakan warga yang belum mendapatkan suntikan vaksin booster diwajibkan melakukan tes COVID-19.
"Kalau belum booster harus disertai pemeriksaan PCR atau antigen," katanya.
Warga Bogor Boleh Mudik Meski Belum Booster
Sebelumnya diberitakan, stok vaksin COVID-19 booster di Kota Bogor menipis karena belum mendapat pasokan dari Kemenkes. Bahkan, kondisi itu membuat kegiatan vaksinasi booster di Kota Hujan itu saat ini terhenti.
"Kementerian Kesehatan dan juga provinsi sedang diusahakan segera (menambah pasokan vaksin). Memang ini menipis ketersediaannya, sekarang masih difokuskan untuk vaksin kedua. Jadi yang booster terhenti dulu sekarang," kata Wali Kota Bogor Bima Arya di Stasiun Bogor, Kamis (31/3).
Bima mempersilakan warganya mudik meski belum menerima dosis vaksin booster. Sebab, pasokan vaksin booster di Bogor hingga kini belum tercukupi.
"Kalau sudah nggak ada (vaksin booster) ya silakan saja mudik, menurut saya. Ya kalau nggak ada gimana, masa orang nggak mudik gara-gara nggak booster, mudik saja menurut saya sih," ucap Bima.
Meski begitu, Bima menyebut masih banyak waktu menjelang masa mudik Lebaran tiba. Dia optimistis warganya masih bisa divaksinasi booster sebelum Hari Raya Idul Fitri.
"Tetapi kan masih lama, Lebaran masih satu bulan lebih lagi, masih cukup waktulah menurut saya," jelas Bima.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyebut saat ini capaian vaksinasi booster di Kota Bogor baru 16 persen dari total target 81.944 sasaran. Rendahnya capaian vaksinasi booster ini terjadi bukan karena antusiasme warga yang menurun, melainkan akibat pasokan vaksinasi yang tersendat.
(jbr/zak)