Perjuangan Ipda Rochmat Jadi Ayah untuk 92 Anak Asuh

Kandidat Hoegeng Awards 2022

Perjuangan Ipda Rochmat Jadi Ayah untuk 92 Anak Asuh

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 01 Apr 2022 10:14 WIB
Ipda Rochmat Tri Marwoto bersama sebagian dari anak asuhnya.
Ipda Rochmat Tri Marwoto (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Nama Ipda Rochmat Tri Marwoto diusulkan pembaca detikcom menjadi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Polisi yang pernah menjadi anggota Brimob Detasemen C Pelopor Polda Jatim itu diusulkan karena keikhlasannya menjadi seorang ayah bagi 92 anak asuh.

Dikutip dari detikJatim, Jumat (1/4/2022), tugas Ipda Rochmat memang cukup berat karena bertanggung jawab mengayomi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Namun, bagi dirinya, urusan ukhrawi lebih penting daripada duniawi.

Imron (60), tetangga masa kecil Ipda Rochmat, mengatakan polisi itu adalah sosok yang sangat beruntung. Dia tidak mengira sosok Ipda Rochmat bisa membawa nama baik kepolisian dengan ketulusannya mengangkat banyak anak asuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Panggilannya bukan Mamat, tapi Mamak dulu itu. Sangat bagus nasibnya. Seingat saya, dulu masuk Brimob daftar Calon Tamtama (Catam), sekarang punya banyak anak asuh. Sering didatangi Kapolda. Ada yang diasuh sejak bayi, baru lahir juga ada," kata Imron kepada detikJatim, Kamis (31/3).

Imron, yang tinggal di desa tempat tinggal orang tua Rohmat, berharap polisi itu bisa menjadi teladan polisi lain.

ADVERTISEMENT

"Kalau saya satu kampung dengan orang tuanya Pak Rochmat. Itu rumah ibunya jarak hanya sekitar 50 meter dari rumahnya Rochmat, memang berbatasan dengan Desa Grobogan," ucapnya.

Pada 2018 lalu, Ipda Rochmat pernah mendapat pujian dan apresiasi dari banyak pihak karena menjadi orang tua asuh dari total sebanyak 79 anak asuh.

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]

Pria yang mulai mengangkat sejumlah anak asuh sejak 2007 hingga 2022 itu bahkan telah mengentaskan mereka sehingga mandiri, menyisakan 9 anak saja.

"Jumlah terakhir saat ini ada 92 anak asuh saya. Itu dari 2007. Sekarang tinggal 9 karena sebagian sudah mandiri. Sudah bekerja dan ada yang sudah berkeluarga," katanya kepada detikJatim, Rabu (30/3).

Beragam karakter anak asuh dia angkat. Ada yang sejak masih balita, maupun sudah usia mahasiswa. Kini sebagian dari mereka sudah hidup mandiri menjadi polisi, guru, maupun PNS.

"Anak-anak asuh saya beragam, mulai balita hingga saat mereka masih SD, SMA, ada yang duduk di bangku kuliah. Alhamdulillah beberapa sekarang sudah bisa hidup mandiri," kata Rochmat.

Warga Desa Klagen Serut, Kecamatan Jiwan, Madiun, itu mengatakan hal yang memotivasi dirinya untuk menjadi orang tua asuh adalah bekal di akhirat.

"Ya kewajiban kita sebagai makhluk hidup saling menolong kepada semua orang. Karena nanti meninggal dunia kita tidak membawa apa-apa kecuali doa dari anak-anak kita," ujarnya.

Pria 45 tahun itu mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan anak asuh, mulai makan hingga sekolah, dia harus membuka kios buah, yang sebagian dagangannya dari hasil kebun sendiri.

"Kalau mengandalkan gaji, tentu belum cukup. Yang penting ikhlas. Alhamdulillah, rezeki selalu ada. Pernah juga sempat gadaikan sertifikat, utang bank untuk biaya anak-anak," ujarnya.

Rochmat saat ini telah memiliki 18 cucu dari 9 anak asuhnya yang telah menikah. Anak kandung hanya satu dari istrinya, Helmiyah.

"Cucu sudah 18 karena ada 9 anak asuh yang telah menikah. Alhamdulillah semuanya rezeki," ujarnya.

Berkat keikhlasannya mengasuh 92 orang anak itulah dia mendapatkan beragam keberuntungan. Dari kesatuan Brimob Detasemen C Pelopor Polda Jatim, dia sempat dapat amanat bergabung di Polres Madiun sebagai Kanit Reskrim Polsek Kare.

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]

Tahun lalu dia kembali mendapat tugas negara dari Divisi Hubungan Internasional Brigjen Khrisna Murti menjadi bagian dari pasukan pengawalan bantuan kemanusiaan PBB.

Sejak 11 September 2021 hingga 14 September 2022, dia masih akan bertugas sebagai bagian dari pasukan pengawalan bantuan kemanusiaan PBB di Kota Bangui, Republic Central Africa.

"Alhamdulillah dapat tugas dari Pak Khrisna Murti untuk memfasilitasi secara cepat, penuh, dan aman pengiriman bantuan kemanusiaan. Yakni perlindungan terhadap personel, instalasi, peralatan, dan pergerakan milik PBB," kata Rochmat.

Rochmat mengaku tidak menyangka, berkat keikhlasannya mengasuh puluhan anak asuh, dia beberapa kali mendapatkan apresiasi. Mulai penghargaan dari atasannya, diberangkatkan umrah, hingga disekolahkan agar pangkatnya bisa naik.

"Alhamdulillah berkat disekolahkan Bapak Kapolda, saya sekarang ipda. Penghargaan selain dari Kapolda juga dari bapak Kapolri, Lemkapi (Lembaga Kajian Kepolisian), juga dari Kick Andy Heroes 2017," katanya.

Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: http://dtk.id/hoegengawards.

(fas/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads