Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi mendesak pihak kepolisian segera mengusut insiden penembakan KRL di relasi Tanah Abang-Rangkasbitung. Dia menyoroti penggunaan senapan angin secara sembarangan tersebut.
"Transportasi umum itu bagian dari hal yang mendapat perhatian dari keamanan. Paling tidak polisi PJK (PT KAI) itu sendiri. Selanjutnya, ini harus menjadi perhatian aparat kepolisian karena di tempat publik itu ada yang menggunakan senjata angin dengan begitu mudahnya," kata Habib kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Habib mewanti-wanti tindakan membahayakan itu bisa dianggap biasa apabila tak segera ditindaklanjuti. "Iya kalau memang itu sampai terjadi di masyarakat, ini berbahaya kalau akan menjadi sebuah hal yang dianggap biasa," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekjen PKS itu lantas meminta Polri bekerja sama dengan pihak PT KAI segera mengamankan wilayah tersebut usai insiden penembakan. Menurutnya, kejadian itu dapat membahayakan dan mengganggu keamanan warga sipil.
"Kalau memang itu terjadi di suatu daerah, maka di daerah tersebut, di polsek atau polres tersebut, kereta PJKA (PT KAI) harus bekerja sama dengan Polri mengamankan wilayah tersebut," katanya.
"Dan itu nggak boleh ditunda. Ingat, ya. Ini sangat mendesak kalau sampai terjadi di tempat umum. Itu berbahaya. Ini civil society akan mendapat gangguan yang tidak baik," lanjutnya.
Dia juga menekankan perlunya pengetatan penggunaan senapan angin oleh Pemerintah. Dia menyinggung soal penggunaan senjata lain yang sudah diatur secara hukum.
"Artinya di sini perlu ada perhatian dalam pengetatan penggunaan senjata, wabil khusus senjata angin tadi. Kalau penggunaan senjata kan udah ada aturan mainnya. Udah ada aturan yang clear dan jelas tapi kan kalau senjata angin ini ada hal tersendiri," tutur dia.
Simak selengkapnya soal insiden penembakan KRL di halaman berikutnya.
Penembakan Senapan Angin di Kebayoran
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menyelidiki penembakan KRL relasi Tanah Abang-Rangkasbitung. Proyektil peluru yang ditemukan di KRL diperiksa ke laboratorium forensik (labfor).
"Sekarang proyektilnya sedang dicek ke Labfor," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada detikcom, Kamis (31/3).
Zulpan mengatakan pihaknya masih menyelidiki insiden penembakan tersebut. Polisi masih menyelidiki pelaku penembakan.
"Untuk motifnya sendiri juga kita belum tahu apa, masih diselidiki," imbuh Zulpan.
Penembakan tersebut terjadi pada Rabu (30/3) sekitar pukul 19.20 WIB. Insiden penembakan terjadi saat kereta memasuki sekitar 200 meter sebelum Stasiun Kebayoran.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan penembakan tersebut diduga berasal dari senapan angin.
"Dugaan sementara senapan angin. Nihil (korban)," ujar Tubagus saat dihubungi detikcom, Rabu (30/3).