Kadiv Propam Bicara Pemicu Bentrok Antar-aparat, Ingatkan Pentingnya Sinergi

Kadiv Propam Bicara Pemicu Bentrok Antar-aparat, Ingatkan Pentingnya Sinergi

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Kamis, 31 Mar 2022 16:47 WIB
Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo (dok. Propam Polri)
Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo (Dok. Propam Polri)
Jakarta -

Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo berbicara soal pentingnya penelitian terkait penyebab konflik antara personel TNI dan Polri yang kerap terjadi. Menurutnya, belum ada penelitian yang jelas soal akar konflik di antara personel yang terjadi.

"Bentrok antara aparat dianggap persoalan esprit the corps, kecemburuan sosial atau tingkat kesejahteraan, belum dilakukan penelitian sehingga tidak terbukti," kata Sambo kepada wartawan, Kamis (31/3/2022).

Hal itu disampaikan Sambo dalam kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) POM TNI Tahun 2022 di Aula Gatot Soebroto Denma Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Menurutnya, konflik yang terjadi antara anggota TNI dan Polri kebanyakan dipicu kesalahpahaman, pelanggaran lalu lintas atau ketersinggungan dalam berkendara, perselisihan di tempat hiburan atau konsumsi minuman keras dan balas dendam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sambo mengatakan gabungan pendidikan dasar dan latihan tempur dibutuhkan sebagai langkah pencegahan. Dia juga menilai perlu ada penelitian berkelanjutan soal penyebab menentukan tindak lanjut masalah konflik.

"Kemudian strategi kerja sama sinergitas, seperti komunikasi, koordinasi, kolaborasi, dan integrasi. Kalau kita kuat, maka konflik TNI dan Polri tidak terjadi, makanya membutuhkan sinergitas, pencegahan, dan mitigasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sambo mengatakan konflik antara anggota TNI dan Polri paling banyak terjadi pada 2021. Dia menyebut konflik paling banyak dipicu kesalahpahaman.

Selama tiga tahun terakhir, katanya, ada 3.493 kejadian menonjol. Konflik TNI-Polri menjadi 0,80 persen dari kejadian menonjol itu atau 28 kejadian. Menurutnya, hal ini akan memberikan dampak menurunnya kepercayaan masyarakat.

"Kita dianggap pilar keamanan negara, tetapi berkonflik. Tentu akan berdampak terhadap menurunnya kepercayaan masyarakat, tidak berjalannya sinergitas dan soliditas TNI-Polri, serta tidak optimal dalam mendukung kebijakan pemerintah," katanya.

Rakernis POM TNI Tahun 2022 ini dihadiri secara fisik ataupun daring di antaranya oleh Papom Kogabwilhan II, Papom Kogabwilhan III, Dansatprov Denma Mabes TNI, Danpuspom TNI, Wadanpuspom TNI, Danpuspomad, Danpuspomal, dan Danpuspomau.

(azh/haf)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads