Korban Puting Beliung Protes-Kembalikan Bantuan, Ini Kata BPBD Medan

Korban Puting Beliung Protes-Kembalikan Bantuan, Ini Kata BPBD Medan

Datuk Haris Molana - detikNews
Kamis, 31 Mar 2022 05:50 WIB
Warga di Medan balikin bantuan dari Pemko Medan (Datuk-detikcom)
Foto: Warga di Medan balikin bantuan dari Pemko Medan (Datuk-detikcom)
Medan -

Warga yang mengaku sebagai korban puting beliung di Medan, M Ridwansyah, mengembalikan bantuan yang dinilai diberikan asal-asalan dan tak membantu dirinya sebagai korban. BPBD Medan pun angkat bicara.

"Pertama kan ini kategorinya musibah atau bencana. Bencana kan nggak bisa diprediksi kapan datang. Nah, dalam aksi tanggap pemerintah itu harus hadir dulu dalam memberikan bantuan. Yang penting ada upaya sementara mengendalikannya," kata Kepala BPBD Medan M Husni saat dikonfirmasi, Rabu (30/3/2022).

Husni menjelaskan, setelah upaya pengendalian sementara berjalan, pemerintah baru menghitung kebutuhan para korban bencana alam. Dia mengatakan pemerintah akan terkesan seolah-olah tidak ada aksi apabila tak hadir terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah itu berjalan baru kita hitung berdasarkan kebutuhan. Nanti kalau pemerintah nggak hadir lama kali kan kesannya nggak ada aksi," tuturnya.

Husni mengungkapkan ada 54 rumah yang terdampak puting beliung dan diperkirakan dua rumah tersapu habis. Dia mengaku tak mau memberikan bantuan secara tidak merata.

ADVERTISEMENT

"Nanti setelah kita bantu, setelah itu, kan 54 rumah itu kan hanya satu dua yang habis. Yang 50 sudah nerima semua, ada dua seng tiga seng gitu. Tapi kan nggak mungkin saya pilah-pilah. Dibagi rata dulu semua dengan kondisi yang ada 54 rumah itu," kata Husni.

"Baru nanti perhitungan cepat dari wilayah dan tim TRC kita nanti baru kesimpulan, karena butuh penganggaran dan pembelanjaan. Ada tahapannya gitu," sambungnya.

Husni mengatakan pemberian itu adalah bantuan masa panik. Dia menekankan bahwa pemerintah terlebih dahulu hadir dalam kondisi bencana.

"Iya. Yang penting kita hadir dulu dalam situasi bencana. Kalau satu rumah enak. Ini kan 54 rumah terdampak. Nggak mungkin kita bagi satu-satu, kami bagi rata dulu supaya ada upaya sementara. Nah nanti tim kita akan ke lapangan memetakan kebutuhannya. Karena kebutuhan agak besar, kami notakan juga kepada pimpinan kebutuhan secara akumulasi perhitungannya. Itulah dari sisi bencana," imbuh Husni.

Sebelumnya, M Ridwansyah mengembalikan bantuan dari Pemko Medan. Dia menilai bantuan itu diberikan asal-asalan dan tak membantu dirinya sebagai korban.

Ridwan mengaku rumahnya berada di Jalan Pancasila, Gang Panjang, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Medan Denai. Ridwan datang dengan mengendarai becak motor ke kantor BPBD Medan, Selasa (30/3).

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

Saksikan juga 'Angin Puting Beliung Terjang Kepulauan Seribu, 20 Rumah Rusak Berat':

[Gambas:Video 20detik]



Dia tampak membawa seng, kayu dan kasur di atas becak. Ridwan tampak menemui petugas jaga di kantor tersebut untuk mengembalikan bantuan yang telah diberikan kepada dirinya.

Salah seorang petugas terlihat keluar dari kantor tersebut. Dia tampak berbicara dengan Ridwan.

Ridwan kemudian menurunkan barang-barang itu dan meletaknya di halaman Kantor BPBD Medan. Dia kemudian bergegas meninggal kantor tersebut.

"Saya mengembalikan bantuan dikarenakan saya menerima bantuan empat lembar seng dan empat batang kayu, ada tikar, ada tilam yang menurut saya tidak berguna sekali bantuannya. Dikarenakan rumah saya kena puting beliung pada hari Rabu malam. Rumah saya hancur," kata Ridwan.

"Dan di kantor BPBD ini masih banyak lagi kayu yang saya rasa itu untuk bantuan tapi mereka tidak memberikannya untuk bantuan itu," sambungnya.

Ridwan mengatakan petugas di kantor tersebut sebenarnya menolak menerima pengembalian bantuan itu. Dia disuruh agar mengembalikannya ke pihak kelurahan.

"Tidak ada menerima, disuruh mengembalikan kepada pihak kelurahan dan menurut saya karena ini anggarannya BPBD, saya kembalikan langsung. Saya tidak mau birokrasi yang berbelit-belit. Saya kembalikan langsung," sebut Ridwan.

Ridwan mengaku sengaja meninggalkan barang itu di kantor BPBD. Dia meninggalkan barang sambil merekamnya.

"Tidak diterima saya langsung tinggalkan saja, saya foto, saya rekam sebagai bukti tanda terima buat saya," tutur Ridwan.

Halaman 2 dari 2
(dhm/drg)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads