Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri lagi-lagi menyasar bapak-bapak dalam arahannya. Setelah menyinggung soal pertumbuhan anak-anak, kini Megawati menyinggung soal pencegahan bencana.
Cerita soal Megawati yang menyasar bapak-bapak itu awalnya terungkap dalam arahannya di acara 'Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng' di Sekolah PDIP Lenteng Agung, Jaksel, Senin (28/3/2022). Saat itu, Megawati meminta bapak-bapak turut berperan dalam pertumbuhan anak-anak, termasuk soal urusan makanan. Megawati mengaku darahnya naik saat membahas peran bapak-bapak.
"Bapak-bapak juga kalau ini dengerin. Karena apa, kalian itu punya tanggung jawab. Kalau ndak mau tanggung jawab pakai KB aja. Udah gitu aja supaya anaknya ndak banyak," kata Megawati dalam arahannya di acara 'Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng' di Sekolah PDIP Lenteng Agung, Jaksel, Senin (28/3/2022). Megawati hadir secara virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megawati meminta bapak-bapak harus tahu seberapa besar kekuatan ekonomi. Megawati menyatakan dia belajar agama Islam dan menyebut laki-laki sebagai imam juga harus bertanggung jawab, termasuk soal makanan anak dan istri.
"Saya kan juga jadi lama-lama, apa sih, saya ini kan orang Islam juga lo. Kadang saya suka mikir ini, saya ini termasuk di tempat mana sih kayak yang diragukan. Saya belajar agama Islam. Dikatakan laki-laki adalah imam. Oke ambillah itu imam, tapi tanggung jawab lo, jangan dikelelerkan lo anak-istri kamu. Itu yang saya mau. Saya mulai, darahku naik ya," kata Megawati.
Simak juga Video: Cerita Megawati Panggil Risma Gegara Ngamuk soal Banjir NTT
Megawati Singgung soal Program KB
Megawati mengungkit cerita seorang ibu-ibu yang dilarang suaminya mengikuti program KB. Jika memang melarang, suami tersebut, kata Megawati, harus bertanggung jawab lahir dan batin dan ikut menjaga anaknya.
"Ada ibu-ibu mengatakan, 'Ibu, saya nggak bisa ikut KB karena suami saya tidak mengizinkan karena suami saya mengatakan anak itu rezeki dari Allah SWT'. Yes, bukannya 100 persen, tapi 1.000 persen. Tapi Gusti Allah juga menyuruh pelihara keluarga kamu, jadi anaknya juga harus dipelihara. Cara memeliharanya antara lain masukkanlah asupan yang sehat. Jadikan dia dari sejak mulai dilahirkan sudah punya masa depan. Kalau sehat lahir-batin, pasti anak itu, paling tidak, akan pintar," kata Megawati.
"Itu sudah satu rumus yang saya coba kerjakan dan berhasil. Saya punya anak asuh. Anak pintar kebanyakan jadi sekolahnya. Jadi, tolong, bapak-bapak juga jangan diserahkan seluruh tanggung jawab, bahwa karena saya imam jadi kamu mesti ngeladeni saya, yes. Tapi urusan nanti anak-anak sehat apa ndak semua pada perempuan, no," katanya.
Megawati menyebut ibu-ibu yang tidak sama dengan dirinya lebih baik tidak usah menjadi keluarga PDIP. Megawati mengecam bapak-bapak yang lepas tanggung jawab dari membesarkan anak.
"Kalau ada ibu-ibu yang tidak sama dengan saya, ya, sudah lebih baik jangan jadi anggota PDI Perjuangan. Saya selalu ribut soal ini, kenapa, nggak terima saya. Gimana. Anak-anak stunting. KDRT, istri digaplokin sendiri, dan sebagainya, dan sebagainya, bagaimana dia mau masak. Mikir ndak?" kata Megawati.
Singgung Bapak-bapak di Acara BMKG
Terbaru, Presiden RI ke-5 itu kembali menyinggung bapak-bapak. Kali ini dalam acara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Megawati menyampaikan hal itu saat memaparkan tentang pencegahan dini bencana alam.
"Bagaimana dengan dini, pencegahan itu harus dijalankan oleh koneksitas kita, sinergi koneksitas kita. Kalau lihat saya begini, ini bapak-bapak mendengarkan sayakah atau karena harus hadir? Itu pertanyaan saya selalu kepada jemaah. Tuan rumahnya adalah BMKG," kata Megawati di peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-72 di YouTube BMKG, Rabu (30/3).
"Di sini ada Menteri PUPR, saya dengar di sini kumpul semua, ini Hari Meteorologi Internasional. Please, jangan deh bikin rapat-rapat, ke lapangan deh melihat tiap daerah sudah harus secara umum punya kotak, seperti ini privasi kita, ambruk, dol," imbuhnya.
Megawati kemudian menjelaskan salah satu persiapan dalam menghadapi bencana. Megawati menyebut dapur umur adalah masalah kecil, tetapi sangat dibutuhkan.
"Baginya, saya nomor satu membuka dapur umum dan saya sangat tahu dihargai, karena orang perlu makan, itu nomor satu, Bu Dwikorita, dapur itu untuk makanan, untuk minuman, nanti dibikin, remeh-temeh banget, itu kehidupan. Bisa ndak?" katanya.
Megawati meminta agar di tiap daerah rawan bencana disiapkan dapur umum. Dia juga meminta adanya ketersediaan makanan di dapur umum itu agar siap siaga ketika terjadi bencana.
"Itu lo saya merencanakannya, di setiap daerah yang kemungkinan bisa terjadi bencana, Bulog itu kan ada Dolog. Saya suruh dia paling tidak 10 ton untuk ajukan kalau terjadi bencana, dia harus segera, nggak ada lagi perintah-perintah," tutur dia.
"Orang Indonesia kan senangnya makan beras, jadi air, makanan saya pisahkan. Saya pisahkan bencana itu adalah bencana basah dan kering. Orang kita ada dalam ring of fire segala macamlah," sebutnya.