Warga Rumah Susun Milik (Rusunami) City Garden di Cengkareng, Jakarta Barat, masih terus berjuang hidup dengan krisis air bersih. Kini mereka memperoleh tiga air galon di setiap hari dari iuran mandiri sesama penghuni rusun.
Seorang penghuni Rusunami City Garden, Hartono (42) mengaku tiga galon tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air keluarganya. Dia mengatakan tidak berani mencuci pakaian karena krisisnya air bersih yang bisa diperoleh.
"Kalau kita kan 4 orang ya, kalau dihitung-hitung sih sama cuci piring bisa 8 galon lah, kita nggak berani cuci baju. Airnya kan susah airnya. (Cuci baju) di laundry," kata penghuni Rusunami City Garden, Hartono, di kediamannya, Rabu (30/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghuni lainnya, Anita (40), mengatakan kesulitan air bersih para penghuni rusun kini ditambah dengan kesulitan karena matinya lift. Menurutnya, hal itu membuat tempat laundry tidak mau mengambil ataupun mengantar pakaian laundry-an ke rusun tersebut.
"Sampai laundry juga nggak mau datang ambil katanya lift susah, kemarin saya ke sana panggil kan saya mau laundry boleh datang ambil nggak? Katanya liftnya susah, susah naik. Harus antar ke sana, dia nggak mau datang," kata Anita.
Air Mati Total Sejak 25 Maret
Hartono mengatakan iuran mandiri warga rusun City Garden untuk memperoleh suplai air dimulai sejak 25 Maret lalu. Sebelumnya, pihak pengelola menyuplai air ke hunian meski kondisinya tiak baik. Namun, seusai 25 Maret itu, suplai air berhenti.
"Kondisi air di sini parah sekali, ini kita selama ini udah dari tanggal 25 Maret sampai sekarang kita swadaya dari sumbangan air gratis dari warga masing-masing," ujarnya.
"Jadi selama ini susah, kalau antre lift kita bisa berapa jam, lantai 2 kita kadang pakai angkat aja, sampai orang lansia kita juga antar ke tempatnya, bantuin ke tempatnya masing-masing," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia berharap krisis air bersih yang dialaminya selama 12 tahun ini dapat segara rampung. Dia pun meminta pertanggungjawaban dari pengelola rusun agar permasalahan keluhan warga dapat tuntas.
"Harapannya sendiri sih biar solusinya lebih cepat ya, supaya airnya nggak begitu susah ya, pengelola tanggung jawablah sama warga yang di Garden sini, sama warga kita tinggal di sini udah 12 tahun, sertifikat aja belum jadi, airnya di persulit, mau apa-apa aja semua dipersulit sama pengelola," pungkasnya.
Untuk diketahui, Rusun City Garden sudah mengalami krisis air bersih selama 12 tahun. Awalnya, mereka dijanjikan oleh pengembang instalasi PDAM. Selanjutnya, mereka difasilitasi air dari water treatment plant (WTP). Mereka mengeluhkan air yang tersedia tidak bersih dan mereka juga mengeluhkan sakit kulit. Kini mereka kesulitan air.
"Saat ini warga tidak ada air. Pengelola lepas tangan," kata Ketua Koordinator Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Rusun City Garden (P3CG) Rudy Usman kepada detikcom, Selasa (29/3/2022).
"Baru beberapa hari ini. Pengelola lepas tangan, jadi penghuni urunan beli langsung air tangki mobil," kata Rudy Usman.
(aik/aik)