Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan platform SIKOMPAK. Platform digital ini dibuat untuk mempermudah siapa saja yang ingin mencari acuan terkait upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.
SIKOMPAK yang merupakan akronim dari Sistem Inovasi dan Kolaborasi Manajemen Pengetahuan Kementerian ini memuat berbagai literatur dari kegiatan yang telah dijalankan dalam program Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK). Adapun KOMPAK merupakan program hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk membantu mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas Pungky Sumadi yang juga Ketua Komite Pengarah Program KOMPAK mengatakan pencapaian dari program KOMPAK menghasilkan warisan pengetahuan penting. Pengetahuan tersebut dapat dikembangkan maupun direplikasi untuk terus menekan angka kemiskinan di Tanah Air.
"Peninggalan ini telah tersaji dalam dua bentuk, yaitu keahlian dan pengetahuan eksplisit. Keahlian melekat pada pelaku masing-masing inovasi kita di nasional maupun di daerah, sementara pengetahuan eksplisit telah dikembangkan dalam bentuk panduan, modul, video tutorial hasil kajian hingga lembar-lembar fakta sehingga dengan ini proses replikasi lembaga pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil dan mitra pembangunan lainnya bisa kita lakukan dengan lebih luas dan lebih cepat," jelas Pungky dalam acara Forum Inspirasi Nasional (FIN) di Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Pungky menerangkan ada tiga fitur utama dalam platform SIKOMPAK yang dapat diakses di https://sikompak.bappenas.go.id, yakni 'Pembelajaran', 'Konsultasi', dan 'Pustaka'. Menu 'Pembelajaran' menyediakan produk-produk pengetahuan dari sejumlah model inovasi. Selanjutnya di menu 'Konsultasi', pengunjung website dapat bertanya seputar kegiatan yang ada di program KOMPAK. Di fitur 'Pustaka', dapat diakses literatur berupa modul, panduan teknis, dan sebagainya untuk dipelajari.
Pungky menambahkan program SIKOMPAK telah melahirkan inovasi dalam berbagai bidang kehidupan. Mulai dari pendidikan, akses kesehatan, akses layanan dasar, pengembangan UMKM, dan sebagainya. Inovasi tersebut bisa diterapkan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), maupun masyarakat umum untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
"Jadi sebetulnya cakupannya itu adalah hal-hal yang kita lakukan dari program KOMPAK, ada pendidikan ada kesehatan, ada layanan dasar misal kependudukan dan catatan sipil, bagaimana untuk mereka yang sulit mendapatkan akses itu bisa kita bantu seperti apa," tutur Pungky.
"Kemudian ada juga pengelolaan keuangan desa, tata kelola desa seperti apa. Selanjutnya untuk meningkatkan ekonomi desa misalnya, perencanaan penganggaran juga kita berikan alatnya juga. Ini yang bisa digunakan untuk mempertajam pemerintah desa mengurangi kemiskinannya dengan data yang ada," imbuh Pungky.
Pungky menggarisbawahi, berbagai kegiatan yang telah dijalankan KOMPAK dan dinilai berhasil menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam membuat kebijakan. Harapannya, hal ini dapat mempercepat tujuan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
(akn/ega)