Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal MPR Siti Fauziah melepas rombongan Napak Tilas Rasul Jawa di Gedung MPR. Diketahui, rangkaian acara napak tilas ini digelar oleh Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia.
Adapun napak tilas ini akan menyusuri Kabupaten Jepara, Jombang, dan Purworejo untuk merevitalisasi budaya bangsa Indonesia. Prosesi pelepasannya ditandai dengan penyerahan satu persatu gunungan wayangan oleh tiga anggota Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia kepada Siti Fauziah pada Senin (28/3).
Siti Fauziah mengatakan kegiatan ini merupakan wujud memperkuat kebhinekaan bangsa Indonesia yang memiliki tujuan mulia dalam rangka menyusuri bukti masuknya agama Kristen ke Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kegiatan ini sejalan dengan kegiatan MPR menggaungkan semangat kebangsaan. Menurutnya, selama ini MPR mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih populer disebut Empat Pilar kepada masyarakat secara masif dengan berbagai macam metode.
"Jadi apa yang dilakukan oleh Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia sudah ikut mensosialisasikan Empat Pilar," kata Titi dalam keterangannya, Selasa (29/3/2022).
Ia menjelaskan MPR juga menggunakan metode penggunaan budaya daerah dalam Sosialisasi Empat Pilar seperti wayang hingga drama gong di Bali. Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk mensosialisasikan Empat Pilar sekaligus melestarikan budaya bangsa.
"Jadi MPR ikut merawat dan melestarikan budaya bangsa," tegasnya.
Oleh karena itu, dia mendoakan agar kegiatan napak tilas yang berlangsung lebih dari seminggu itu bisa berjalan dengan lancar tanpa kekurangan apapun. Ia juga mendoakan agar Napak Tilas Rasul Jawa berjalan sukses dan lancar.
"Mudah-mudahan dalam perjalanan semua dimudahkan oleh Allah," tuturnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya. Langsung klik
"Sesuai tema acara ini, yakni merevitalisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa menyongsong Indonesia tangguh Indonesia tumbuh," ujar Djajang.
Ketua Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia, Yusuf Mudjiono menambahkan napak tilas ini digelar sebagai upaya untuk merawat nilai-nilai budaya bangsa. Sebab, sebagai pemeluk agama Kristen, umatnya juga ingin melestarikan budaya yang ada.
"Kami tak ingin meninggalkan budaya yang hidup di tengah masyarakat. Kegiatan ini juga sebagai wujud menjunjung tinggi budaya bangsa," tambahnya.
Ia mengatakan kegiatan ini mengandung kalimat Rasul Jawa untuk menunjukan bahwa ada orang asli Jawa yang menyebarkan agama Kristen.
"Ada kesan agama Kristen adalah agama londo (Belanda)," ungkapnya.
Dengan acara ini, lanjut Mudjiono, pihaknya ingin menunjukkan bahwa agama Kristen juga merupakan agama Nusantara. "Jadi kami adalah Kristen Nusantara," pungkasnya.