Lembaga survei Median juga melakukan survei terkait berbagai isu terkini, salah satunya wacana penundaan Pemilu 2024. Hasilnya, mayoritas tidak setuju jika Pemilu 2024 ditunda atau masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperpanjang.
Survei Median ini digelar pada 1 hingga 7 Maret 2022 di 34 provinsi Indonesia. Adapun jumlah responden yang diwawancara yakni 1.200 orang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Survei memiliki margin of error +- 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini hasil survei soal penundaan Pemilu 2024:
1. Sangat setuju 1,5%Berikut ini hasil survei soal penundaan Pemilu 2024:
2. Setuju 24,1%
3. Tidak setuju 48,7%
4. Sangat tidak setuju 4,5%
5. TT/TJ 21,3%
"Ternyata mayoritas publik tidak setuju jika Pemilu 2024 ditunda, 53,2 persen menyatakan tidak setuju dan yang setuju hanya 25,6 persen. Jadi mayoritas publik di Indonesia tidak setuju adanya penundaan pemilu dibanding mereka yang setuju," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat memaparkan survei, Selasa (29/3/2022).
Rico mengatakan responden beralasan setuju pemilu ditunda agar pemerintah fokus menangani pandemi. Sementara itu, kata dia, mayoritas responden tidak setuju pemilu ditunda atas alasan ikuti aturan hingga COVID bukan alasan menunda pemilu.
"Alasannya apa bagi mereka yang setuju ditunda, itu dianggap fokus pada penanganan COVID. Tetapi yang mayoritas kenapa orang tidak setuju kalau pemilu ditunda itu mereka katakan bahwa ya harusnya ini dilakukan sesuai aturan, supaya cepat ganti masa pemerintahan, pemilu harus tetap dilakukan, dan COVID bukan alasan menunda (karena) bisa menerapkan prokes," ujarnya.
Mayoritas Responden Puas Kinerja Jokowi
Kemudian, Median juga merilis hasil survei kepuasan kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden. Hasilnya, 43 persen puas sedangkan 37,4 persen.
Berikut ini hasil survei kepuasan terhadap kinerja Jokowi
1. Sangat puas 4,7%
2. Puas 38,3%
3. Tidak puas 34,1%
4. Sangat tidak puas 3,3%
5. TT/TJ 19,6%
"Itu yang jawab puas 43 persen, yang jawab tidak puas total 37,4 persen. Jadi, walaupun memang jumlah puas lebih banyak dari yang tidak puas, salah satu hal yang perlu diperhatikan dari survei Median sendiri kami temukan baru saat inilah kepuasan terhadap kinerja presiden menyentuh angka di bawah 50 persen," jelas Rico.
"Mungkin karena situasi ekonomi yang berat ya, kenaikan harga harga dan sebagainya, ini perlu jadi perhatian. Evaluasi performance memang puas lebih tinggi 43 persen lawan 37,4 persen. Tetapi angkanya di bawah 50 persen," lanjutnya.
(maa/gbr)