Sorotan ke Senayan Buntut Gorden-Aspal Habiskan Anggaran Miliaran

Sorotan ke Senayan Buntut Gorden-Aspal Habiskan Anggaran Miliaran

Tim detikcom - detikNews
Senin, 28 Mar 2022 21:31 WIB
Kompleks Parlemen Senayan diusulkan menjadi Rumah Sakit Darurat COVID-19. Hal itu pun memicu pro dan kontra di kalangan internal Parlemen.
Ilustrasi kompleks DPR/MPR (Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Sekjen DPR Beri Penjelasan

Sekjen DPR Indra Iskandar memberi penjelasan soal Rp 48,7 miliar untuk mengganti gorden di rumah jabatan anggota dewan itu. Dia mengatakan penggantian gorden bakal menghabiskan Rp 90 juta per rumah.

"Anggaran ini hanya bisa dialokasikan untuk 505 unit rumah. Hanya untuk 505 unit rumah itu per rumahnya rata-rata Rp 80 juta sekian dengan pajak sekitar Rp 90 jutaan per rumah," kata Indra Iskandar kepada wartawan di Kompleks Parlemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut pengajuan anggaran penggantian gorden diajukan sejak 13 tahun lalu, namun belum sempat terwujud. Dia mengatakan penggantian gorden baru diajukan saat anggaran tersedia di 2022.

"Ini diajukan semenjak 2009, 13 tahun lalu ya, 13 tahun lalu sampai sekarang nggak pernah ada, nggak pernah diganti. Sehingga kemarin di 2022 setelah anggarannya tersedia, kami memasukkan komponen vitrase untuk penggantian rumah gorden-gorden anggota yang umurnya sudah lebih dari 13 tahun," ujar Indra.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut tiap rumah akan mendapatkan 11 item gorden yang terdiri dari gorden untuk ruang tamu, pintu jendela ruang keluarga, ruang kerja, ruang tidur utama, dapur, tangga, tiga ruang tidur anak, ruang keluarga dan ruang tidur asisten rumah tangga.

"Komponennya itu lantai satu untuk jendela ruang tamu, pintu jendela ruang keluarga, jendela ruang kerja, ruang tidur utama, jendela dapur, jendela tangga. Untuk lantai dua jendela ruang tidur anak, kemudian jendela ruang tidur anak, jendela ruang tidur anak, jendela ruang keluarga dan jendela ruang tidur asisten rumah tangga," jelas Indra

Dia mengatakan sebagian anggota DPR yang menempati rumah jabatan mengeluhkan gorden tembus pandang saat malam hari. Dia menyebut selama ini anggota dewan menggunakan gorden pribadi di rumah jabatan.

"Gorden ini tetap sebagian akan kami kumpulkan, akan kami hapuskan mekanismenya, tapi sebagian besar gorden itu sebenarnya sudah milik pribadi-pribadi dengan saya sebutkan tadi, kualitas penutup ruangan sehingga kadang-kadang sebagian rumah mengeluh karena dari luar kalau malam terlihat ke dalam," kata Indra.

"Jadi sebenarnya yang disebut gorden milik BMN (barang milik negara) negara itu tinggal sedikit karena umurnya, saya sampaikan tadi, sudah hampir 13 tahun gorden-gorden tersebut," sambungnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads