Anggota Komisi I DPR RI Mayjen (Purn) TB Hasanuddin turut menyampaikan belasungkawa atas gugurnya 2 prajurit TNI akibat penyerangan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. TB Hasanuddin melihat situasi Papua semakin mengkhawatirkan.
"Jadi saya prihatin dan turut belasungkawa untuk prajurit, masyarakat yang kemudian menjadi korban dan gugur di dalam kasus-kasus yang ada di Papua," kata TB Hasanuddin kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/3/2022).
"Kalau saya memperhatikan situasi di Papua, trennya itu semakin mengkhawatirkan dan ini perlu mendapatkan perhatian dari kita semua mencari solusi yang paling cepat dan tepat," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasanuddin menekankan pentingnya konsep tentang kebijakan politik negara dalam mengatasi masalah di wilayah konflik Papua. Dia menyebut pemerintah harus menentukan kebijakan tersebut.
"Kalau kita lihat di lapangan, ini masih terjadi hal-hal yang berbeda pendapat dan ini harus diselesaikan dengan baik. Seperti apa? Menurut hemat saya, harus ada sebuah konsep tentang kebijakan politik negara di dalam mengatasi masalah Papua ini," ucapnya.
"Saya ulangi lagi, kebijakan politik negara. Jadi negaralah yang menentukan kebijakan dalam membuat sebuah solusi terhadap masalah Papua," sambung politikus PDIP itu.
Hasanuddin menjelaskan setelah kebijakan politik negara dikeluarkan, eksekutif dan legislatif akan merumuskan kebijakannya. Kemudian kebijakan itu diturunkan di tingkat kodam atau polda menjadi sebuah strategi penanganan.
"Dari strategi penanganan untuk satuan-satuan di lapangan, baru berbicara taktik dan teknis untuk melakukan perbuatan itu atau melakukan operasi itu," katanya.
Diberitakan sebelumnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Nduga, Papua. Akibat kejadian itu, 2 prajurit TNI gugur.
Insiden itu diketahui terjadi pada Sabtu (26/3) kemarin pukul 17.40 WIT. Total ada 10 prajurit TNI yang menjadi korban dari kejadian tersebut.
"Mereka diserang dari berbagai arah hingga menyebabkan jatuhnya 10 korban," kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan dilansir dari Antara, Minggu (27/3).
(fca/zak)