Ini Pembunuh Berantai yang Pertama Ditangkap Lewat Bukti DNA

Hitamnya Hitam

Ini Pembunuh Berantai yang Pertama Ditangkap Lewat Bukti DNA

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 27 Mar 2022 10:26 WIB
Klitih Itu Apa? Pergeseran Makna di Balik SriSultanYogyaDaruratKlitih
Ilustrasi Pembunuhan (Dok. detikcom)
Jakarta -

Colin Pitchfork adalah pelaku kriminal pertama yang ditangkap berdasarkan bukti sampel DNA. Pitchfork dikenal sebagai pemerkosa dan pembunuh dua gadis di Inggris.

Dikutip dari Murderpedia, Pitchfork memperkosa dan membunuh dua gadis itu di Narborough, Leicestershire, pada 21 November 1983, dan pada 31 Juli 1986.

Kasus Pertama

Pada 21 November 1983, Lynda Mann yang berusia 15 tahun meninggalkan rumahnya untuk mengunjungi rumah seorang teman. Dia tidak kembali. Keesokan paginya, Lynda ditemukan diperkosa dan dicekik di jalan setapak sepi bernama Black Pad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aparat menggunakan teknik ilmu forensik yang tersedia pada saat itu, sampel air mani yang diambil dari tubuhnya ditemukan milik seseorang dengan golongan darah A dan profil enzim yang hanya cocok dengan 10 persen pria. Tanpa petunjuk atau bukti lain, kasus itu dibiarkan saja.

Pada 31 Juli 1986, gadis 15 tahun lainnya, Dawn Ashworth, juga hilang. Beberapa hari kemudian, tubuhnya ditemukan di daerah berhutan dekat jalan setapak Ten Pound Lane. Seperti Lynda Mann, Ashworth juga pernah diperkosa dan dicekik. Modus operandinya cocok dengan kasus pertama, dan sampel air mani menunjukkan golongan darah yang sama.

ADVERTISEMENT

Terduga pelaku saat itu adalah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun, Richard Buckland, yang mengungkapkan pengetahuan tentang tubuh Ashworth, dan mengakui kejahatannya, tetapi menyangkal membunuh Lynda Mann. Namun buktinya kurang kuat.

Alec Jeffreys, dari University of Leicester, kemudian mengembangkan teknik sampel DNA dalam makalah pada 1985.

Simak juga 'Sidang Perdana Pembunuh Berantai Kulon Progo, Didakwa Pasal Berlapis':

[Gambas:Video 20detik]



Tes DNA

Polisi Leicestershire kemudian melakukan proyek tes massal terhadap 5.000 pria di kawasan itu. Mereka diminta untuk menjadi sukarelawan sampel darah atau air liur. Dari tes ini, Colin Pitchfork, seorang pembuat roti, akhirnya ditangkap di rumahnya di desa tetangga Littlethorpe. Sampel cocok dengan si pembunuh.

Selama interogasi berikutnya, Pitchfork mengaku melecehkan perempuan lebih dari 1000 kali. Dia memulainya sejak awal masa remajanya. Pitchfork sedang bersiap pindah ke Littlethorpe pada saat pembunuhan Lynda Mann, dan tinggal di Haybarn Close di Littlethorpe pada saat pembunuhan Dawn Ashworth.

Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas pembunuhan dan pemerkosaan.

Halaman 2 dari 2
(rdp/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads