Cerita Aipda Asep Tolak Uang Keluarga Nenek Tersesat Tengah Malam di Bogor

Kandidat Hoegeng Awards 2022

Cerita Aipda Asep Tolak Uang Keluarga Nenek Tersesat Tengah Malam di Bogor

Audrey Santoso - detikNews
Sabtu, 26 Mar 2022 19:19 WIB
Aipda Asep Komara, anggota Polres Kabupaten Bogor menyelamatkan nenek yang tersesat dari Cianjur ke Bogor, Jawa Barat, tengah malam.
Tiba di Cianjur pukul 02.00 WIB, Aipda Asep Komara menyerahkan Nenek Nuryati kepada keluarganya. (dok. Bayu Hasan)
Bogor -

Usulan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 terus mengalir melalui formulir online di tautan https://dtk.id/hoegengawards. Salah satu polisi yang diusulkan adalah Aipda Asep Komara, anggota Polres Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dilihat detikcom, Sabtu (26/3/2022), pengusul adalah warga Desa Cimulang, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Bayu Hasan. Pria 39 tahun ini menceritakan pengalamannya melihat Aipda Asep menyelamatkan seorang nenek yang tersesat hingga bertemu kembali dengan keluarganya di Cianjur, Jawa Barat (Jabar).

Bayu Hasan menceritakan nenek yang tersesat itu awalnya ditemukan dirinya yang sedang nongkrong di kantor Desa Cimulang. Dia lalu melaporkan hal tersebut kepada Aipda Asep Komara. Berikut cerita yang ditulis Bayu pada formulir online kandidat Hoegeng Awards 2022:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Selasa, 2 Maret 2022, sekitar pukul 21.30 WIB, saya bersama seorang Linmas Pak Kusmawandi sedang berada di kantor Desa Cimulang, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor. Tiba-tiba datang wanita lansia. Langsung saya tanya, 'Ibu mau ke mana?, jawab ibu, 'Mau ke Cianjur'.

Lalu saya bawa ke teras kantor desa. Setelah itu, saya tanya-tanya lagi. Si ibu tersebut kelihatan bingung, lalu saya kasih minum dan makanan. Sambil ibu itu istirahat sejenak, saya telepon Pak Bhabin dan menceritakan perihal tersebut. Dan Pak Bhabin mengatakan sudah berada di rumah, selesai melaksanakan tugas.

ADVERTISEMENT

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]

Lalu Pak Bhabin mengatakan, 'Coba korek Cianjurnya di mana?', lalu saya menanyakan kembali ke si ibu. Lalu jawaban si ibu muncul kata Kampung Limbangan. Akhirnya saya memberitahukan lagi ke Pak Bhabin soal Kampung Limbangan. Setelah itu Pak Bhabin mengatakan mau meluncur ke kantor Desa Cimulang.

Sekira pukul 22.30 WIB, Pak Bhabin Pak Asep Komara tiba di kantor desa, lalu ikut menanyakan ke ibu tersebut. Lalu ibu tersebut kelihatan malah bingung karena sudah tua atau pikun. Lalu Pak Asep menghubungi rekannya yang berada di Polsek Cianjur dan mengatakan apakah ada Kampung namanya Limbangan di daerah di Cianjur.

Kemudian dari pihak sana (polisi Cianjur menanyakan) alamat lengkapnya ada nggak. Pak Asep jawab tidak ada karena di sini posisi si nenek tidak bisa ditanya banyak, karena sudah pikun. Setelah itu akhirnya Pak Asep mengirimkan foto kepada rekan kerjanya, Bhabinkamtibmas di Polsek Cianjur. Akhirnya, setelah itu Pak Asep sambil menunggu kabar selanjutnya, selang satu jam, handphone Pak Asep ada yang menghubungi dan mengatakan bahwa dia anaknya nenek tersebut dan mengatakan nenek itu sudah hilang sekitar empat hari dan diumumkan di media sosial.

Lalu Pak Asep tanya, kalau benar, ini dari pihak keluarganya ini mau dijemput atau tidak. Dia (pihak keluarga) mengatakan, 'Mau, Pak'. Cuma karena posisi sudah malam dan sulit kendaraan (umum), yang akhirnya Pak Asep Komara dengan respect-nya berniat mengantarkan nenek tersebut beserta saya.

Lalu tidak lama kemudian kita berangkat dari sini menuju Cianjur dan meminta kepada keluarga meminta share location. Akhirnya sekitar pukul 02.00 WIB, Kamis tanggal 3 Maret 2022, kami pun sampai di tempat tujuan dan di sana memang sudah kumpul keluarga menyambut Nenek Nuryati. Dan di situ, disambut keluarga sambil memeluk Ibu Nuryati, sambil pada nangis terharu karena sudah hilang sekitar semingguan yang lalu, baru ketemu.

Dan pihak keluarga mengatakan ibu tersebut dicari-cari tidak ketemu dan sampai pihak keluarga juga menceritakan di media sosial. Setelah itu akhirnya saya ngobrol-ngobrol dan menyerahkan Nenek Nuryati ke pihak keluarganya. Akhirnya saya dengan Pak Asep pamitan pulang lagi ke Bogor. Tidak lama, dari pihak keluarga berniat mengasih uang ke Pak Asep sambil mau memasukkan ke saku baju Pak Asep. Tapi Pak Asep menolaknya.

Terus pihak keluarganya ngomong, 'Ini, Pak, sekadar untuk ganti uang bensin karena Bapak sudah jauh-jauh mengantarkan ibu kami ke sini, ke Cianjur', kemudian Pak Asep menjawab, 'Tidak usah, Bu, ini sudah tugas saya sebagai pengayom masyarakat'. Akhirnya Pak Asep dan saya naik ke mobil. Si pihak keluarga mengejar kembali dan menyimpan uang tersebut ke dashboard mobil. Lagi-lagi Pak Asep menolak dan mengembalikannya lagi ke pihak keluarga.

Akhirnya saya pulang ke Bogor, sampai sekitar jam 05.00 Subuh, dan sambil berpikir tidak semua polisi dikit-dikit uang. Ternyata ada seorang polisi yang namanya Pak Asep Komara dengan tulus dan ikhlas mengantarkan nenek yang sedang tersesat dengan tanpa imbalan sepeser pun.

Dan saya tahu Pak Asep ini kalau berdinas di desa tempat saya tinggal, dia cepat respons, hadir baik dalam bentuk bencana alam, masyarakat ada permasalahan, dia cepat respect mendatangi. Dia Tidak sedikit pun berbicara finansial, dia benar-benar tulus dan berbakti kepada masyarakat di mana tempat tinggal saya.

Karena di desa kami itu sekian persen perkebunan sawit dan jauh dari kota. Terima kasih.

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]

Aipda Asep Komara, anggota Polres Kabupaten Bogor menyelamatkan nenek yang tersesat dari Cianjur ke Bogor, Jawa Barat, tengah malam.Foto: Anak Nenek Nuryati sempat meminta tolong netizen untuk menemukan ibunya yang hilang. Anak Nenek Nuryati membagikan kabar hilangnya Sang Ibu di akun Facebooknya. (dok. Bayu Hasan)

detikcom kemudian menghubungi Bayu Hasan untuk memvalidasi ceritanya. Bayu Hasan lalu mengirimkan sejumlah video dan foto terkait ceritanya soal Aipda Asep Komara.

Bayu mengaku mengapresiasi Aipda Asep Komara yang sigap menanggapi laporan warga. Bayu mengatakan saat kejadian Aipda Asep baru saja tiba di rumahnya yang terletak di tengah Kota Bogor.

Untuk kembali ke desa binaannya, dia perlu waktu sekitar 1,5 jam. Ditambah, saat kejadian, waktu sudah menuju tengah malam.

"Rumah dia kalau dari desa sekitar 1,5 jam. Rumahnya kan di Kota Bogor sana. Tapi ya itu, karena orangnya baik, cepat tanggap, dia balik lagi ke desa dan tanggung jawab mengurus nenek itu sampai diantar pulang ke Cianjur malam itu juga pakai mobil saya," ujar Bayu.

Bayu menuturkan Aipda Asep sudah tiga tahun bertugas di desanya. Bayu menyebut tidak kali ini saja dia menyaksikan Aipda Asep menolak saat diberi uang.

"Pengalaman pribadi saya ini ya, saya kan pernah minta bantuan. Adalah, minta tolong anak saya ini mau buat SKCK. Yang saya tahu umumnya kan pasti ada itu (uang)-nya lah. Sudah umum kan kalau itu (kasih imbalan ke polisi) mah ya saya rasa. Ini saya kasih, dia tidak mau. Oh berarti orangnya benar-benar ini. Biasanya kan yang saya tahu (polisi) dikit-dikit uang," ungkap Bayu.

Aipda Asep Komara, anggota Polres Kabupaten Bogor menyelamatkan nenek yang tersesat dari Cianjur ke Bogor, Jawa Barat, tengah malam.Keluarga membagikan kabar Nenek Nuryati telah ditemukan oleh Aipda Asep Komara. (dok. Bayu Hasan)

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]

Dalam video berdurasi 42 detik yang diberikan Bayu kepada detikcom, tampak saat-saat nenek yang tersesat itu bertemu keluarganya. Nenek tersebut dipeluk seorang perempuan muda yang terus menangis. Sesekali perempuan yang merupakan keluarga nenek tersebut menyeka air matanya.

Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022.

(aud/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads