Pria berinisial B di Citeureup, Kabupaten Bogor, sempat dilaporkan atas dugaan pencabulan terhadap anak tirinya, A (13). Kakak korban, YI, mengatakan laporan tersebut telah dicabut karena adiknya ditekan oleh B dan ibunya.
"Iya (cabut laporan) karena adik saya ditekan pihak pelaku. Mama saya juga nekan adik saya. Jadi saya lebih mentingin psikis adik saya," kata YI kepada wartawan, Sabtu (26/3/2022).
YI mengaku juga mendapat teror dari keluarga B. Dia merasa khawatir terhadap kondisi psikis adiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku juga sampai diteror keluarga pelaku, didatangin jam 12 malam, diminta cabut laporan. Adik aku juga ditekan terus, jadi nggak tega, Adik jadi makin stres," katanya.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo Tarigan membenarkan pencabutan laporan itu. Namun dirinya tidak mengetahui soal tekanan terhadap korban.
Siswo mengatakan YI tidak bercerita terkait tekanan yang dialami. Dia mengatakan korban sedang di bawah perlindungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor.
"Pelapor mencabut keterangan atau laporannya. (Pelapor mendapat intimidasi) itu nggak tahu, yang jelas posisi korban diamankan Dinsos," kata AKP Siswo Tarigan.
"Sementara kami hentikan karena yang bersangkutan sendiri yang minta nggak dilanjutkan. Alasannya, situasi kayak gini malah merugikan adiknya," sambungnya.
Sebelumnya, dugaan pencabulan itu terkuak setelah korban curhat kepada YI (23). Dalam pesan di WhatsApp, A mengaku sudah tidak kuat dengan perbuatan bejat ayah tirinya.
"Kalau yang adik saya cerita, dia ngalamin pelecehan itu kayak dipeluk, terus diraba-raba sampai ke dalam baju. Terus sampai dicium di daerah leher," ujar YI setelah membuat laporan di Mapolres Bogor, Selasa (8/3).