Ketua DPR Puan Maharani memastikan lembaga yang dipimpinnya akan mempromosikan parlemen yang lebih hijau. Hal ini dilakukan sebagai bukti nyata bahwa anggota dewan serius dalam isu pemanasan global sekaligus salah satu bentuk nyata dalam mengadopsi Deklarasi Nusa Dua.
Sebagaimana diketahui, 144th Assembly of the Inter Parliamentary Union (IPU) di Bali lalu menghasilkan Deklarasi Nusa Dua yang menjadi komitmen anggota IPU untuk memerangi perubahan iklim.
"Sebenarnya DPR sudah memulai praktik mengatasi krisis iklim dengan berbagai aksi nyata. Seperti mengurangi penggunaan botol plastik. Kami juga mulai paperless dalam pekerjaan untuk meminimalisir pemakaian kertas," kata Puan dalam keterangan tertulis, Jumat (25/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun begitu, Puan menegaskan pihaknya akan terus menggalakkan gerakan parlemen hijau di DPR. Menurutnya, DPR harus lebih mendorong keberlanjutan parlemen hijau.
"Maka saya mengajak kawan-kawan anggota dewan untuk mendukung gerakan DPR Hijau. Kita harus bekerja untuk mengurangi jejak karbon kita sendiri di tingkat institusional," ujarnya.
"Kita harus memimpin dengan memberi contoh dan mengurangi emisi parlemen kita sendiri, termasuk melalui perubahan penggunaan energi dan praktik pengadaan, dengan membangun keberlanjutan, dan mengoptimalkan penggunaan alat dan teknologi digital," tambah Puan.
Lebih lanjut, Puan juga menyebut program DPR Hijau akan menjadi operasi dan praktik parlemen Indonesia yang berkomitmen melakukan aksi memerangi krisis iklim. Untuk itu, DPR akan melakukan pelatihan iklim untuk anggota parlemen dan staf, serta mengadakan pertukaran pengetahuan secara teratur dengan para ahli tentang perubahan iklim sebagaimana amanat Deklarasi Nusa Dua.
"Saya berharap DPR komit untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim. Ini penting dilakukan, agar kita dapat mewarisi bumi yang sehat untuk generasi muda, serta generasi-generasi penerus lainnya," ujarnya.
Puan pun lantas mengingatkan bahwa berbagai struktur atau sistem kehidupan dan praktik penggunaan energi dapat menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itu, menurutnya, sudah menjadi tugas parlemen untuk melindungi rakyatnya atas konsekuensi dari struktur kehidupan terdahulu.
"Anggota DPR harus membiasakan melakukan praktik-praktik cara hidup yang lebih ramah lingkungan. Termasuk ikut mensosialisasikan gerakan cara hidup hijau, bersama adik-adik generasi muda kita yang gencar mengkampanyekan isu ini," tuturnya.
Ia pun kemudian menyinggung soal temuan baru dari Intergovernmental Panel on Climate Change. Dalam temuan itu, disebutkan bahwa tujuan membatasi pemanasan global menjadi 1,5 hingga 2 derajat Celcius tidak akan tercapai kecuali ada pengurangan segera dalam emisi gas rumah kaca.
"Kerusakan permanen dari perubahan iklim sudah terjadi. Ini panggilan DPR sebagai wakil rakyat untuk membantu penyelamatan bumi, lewat produk-produk kebijakan kita maupun fungsi parlemen lainnya," ujarnya.
Oleh karena itu, Puan pun menekankan bahwa pihaknya akan terus berupaya menjaga agar target 1,5 derajat tetap dalam jangkauan. Menurutnya, Indonesia harus terus berusaha mencapai emisi nol bersih dengan memproduksi lebih sedikit karbon dari jumlah yang dikeluarkan di atmosfer.
"Kita harus menunjukkan kepemimpinan politik yang kuat dalam menetapkan kerangka kerja yang diperlukan untuk emisi nol bersih. Tentunya ini semua untuk kehidupan lebih baik bagi semua orang di muka bumi," pungkasnya.
(akn/ega)