Cak Imin Ragu Pemilu 2024 Terapkan e-Vote: Sistemnya Belum Siap

Cak Imin Ragu Pemilu 2024 Terapkan e-Vote: Sistemnya Belum Siap

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Jumat, 25 Mar 2022 17:41 WIB
Ketua PKB Muhaimin Iskandar
Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (dok. PKB)
Jakarta -

Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendukung usulan Menkominfo Jhonny G Plate soal pemungutan suara pemilu dilakukan secara e-vote atau e-voting. Namun, Cak Imin ragu sistem e-vote diterapkan di Pemilu 2024.

"Ya memang, mau nggak mau memang ada satu hari harus ke sana arahnya (menggunakan sistem e-vote)," kata Cak Imin kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2022).

"Harus sampai sana, harus," imbuh dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cak Imin menuturkan penerapan e-vote harus disiapkan secara matang. Ketua Umum PKB itu tak yakin sistem e-vote sudah siap secara matang untuk Pemilu 2024.

"Tapi menurut saya sih bukan pemilu kali ini, ya. Pemilu kali ini belum siap kayaknya. Kayaknya masih (sistem manual)," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Cak Imin kemudian memberikan sejumlah catatan terkait usulan pemungutan suara lewat sistem elektronik. Menurutnya, ada 3 hal mendasar terkait usulan menteri dari Partai NasDem itu.

"Itu kan masalahnya 3, ya. Pertama, trusted-nya kayak apa, semua percaya pada teknologi yang teraudit dengan tepat, tidak ada manipulasi. Kedua, kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan itu terhadap teknologi. Ketiga, ya pengawasan, tentu saja," ucap dia.

"Bahayanya di situ (kebocoran data). Karena ini, trusted itu penting. Kalau teknologinya masih ecek-ecek, ya, bahaya," sambung dia.

Simak usulan Menkominfo Jhonny G Plate soal e-vote di halaman berikutnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menilai Pemilu 2024 merupakan momen yang tepat untuk menghasilkan pemimpin masa depan Indonesia dengan komitmen digitalisasi Indonesia. Dia mendorong agar Pemilu 2024 mulai menerapkan pemungutan suara secara online.

"Melalui pemungutan suara online yang bebas, adil, dan aman, serta melalui sistem e-vote atau internet voting. Estonia telah melaksanakannya sejak 2005 dan ini telah memiliki sistem pemilihan umum digital di tingkat kota, negara, dan di tingkat Uni Eropa yang telah digunakan oleh 46,7 persen penduduk. Jadi bukan baru, termasuk KPU ini sudah lama juga menyiapkannya," kata Johnny dalam keterangannya, Kamis (24/3).

Johnny mengatakan pengadopsian teknologi digital bisa bermanfaat dalam proses pemilu. Menurutnya, pemungutan suara secara digital atau online bisa mewujudkan proses kontestasi politik yang efektif dan efisien.

"Pengadopsian teknologi digital dalam kegiatan pemilu memiliki manfaat untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam proses kontestasi politik yang legitimate, baik dalam tahapan pemilih, verifikasi identitas pemilih, pemungutan suara, penghitungan suara, hingga transmisi dan tabulasi hasil pemilu," ucapnya.

Johnny menyebut beberapa negara bahkan sudah mulai melakukan hal tersebut, salah satunya India. Karena itulah, kata dia, Indonesia bisa mulai melakukan studi berkaitan dengan voting jarak jauh tersebut.

Halaman 2 dari 2
(fca/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads