Peneliti BRIN Ungkap Potensi Beda Awal Ramadan Pemerintah-Muhammadiyah

Peneliti BRIN Ungkap Potensi Beda Awal Ramadan Pemerintah-Muhammadiyah

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 25 Mar 2022 15:27 WIB
close up image .
Foto ilustrasi Ramadan. (Getty Images/iStockphoto/hayatikayhan)
Jakarta -

Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (OR LAPAN) BRIN mengungkap soal potensi perbedaan penetapan awalan Ramadhan. Hal ini salah satunya karena Kemenag mengadopsi kriteria penetapan awal puasa baru dari negara lain.

"Sebenarnya peringatan akan potensi perbedaan awal Ramadhan 1443 sudah saya tuliskan di blog saya tentang Kalender 1443 dengan berbagai kriteria. Juga ketika membandingkan dengan kondisi Rajab 1443. Namun perlu ditambahkan pertimbangan terbaru terkait dengan kebijakan Kementerian Agama yang mengadopsi kriteria baru Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS)," ujar peneliti astronomi OR LAPAN BRIN, Thomas Djamaluddin, dalam situs LAPAN BRIN, Jumat (25/3/2022).

Dia menjelaskan bahwa hal ini bisa dilihat dari garis tanggal awal Ramadan 1443 yang secara jelas menunjukkan potensi perbedaannya. Dengan kriteria Wujudul Hilal, Muhammadiyah sudah memutuskan 1 Ramadan 1443 jatuh pada 2 April 2022. Namun hilal terlalu rendah untuk diamati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Sementara itu, lanjutnya, secara umum di wilayah Indonesia tinggi bulan kurang dari 2 derajat. Itu artinya, rukyatul hilal (pengamatan hilal) pada saat magrib 1 April berpotensi tidak terlihat.

"Kalaupun ada yang melaporkan menyaksikan, itu sangat meragukan sehingga berpotensi ditolak saat sidang isbat. Sehingga berdasarkan rukyat, 1 Ramadan 1443 kemungkinan besar pada 3 April 2022," ujarnya.

Sementara itu, pada Takwim Standar (kalender Islam rujukan) oleh Kementerian Agama memang tercantum 1 Ramadan 1443 jatuh pada 2 April 2022 berdasarkan ketinggian bulan (dengan perhitungan lain) di Pelabuhan Ratu sedikit di atas 2 derajat.

"Dengan menggunakan kriteria lama, memang kondisi itu sudah dianggap masuk tanggal baru. Tetapi, dengan perhitungan yang lebih akurat, misalnya dari Accurate Times, memang di kawasan barat Indonesia pun tinggi bulan pada 1 April 2021 umumnya di bawah 2 derajat. Ini data hisab (perhitungan astronomi) di Surabaya, Jakarta, dan Medan yang menunjukkan tinggi bulan (Topographic Moon Altitude) kurang dari 2 derajat," jelasnya.

Thomas juga menuturkan bahwa sejak awal 2022 Kemenag mengadopsi Kriteria Baru MABIMS, yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Dengan kriteria baru tersebut, posisi bulan di wilayah Indonesia dan negara-negara Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura (negara-negara MABIMS) belum memenuhi kriteria.

Kriteria MABIMS pada 1 April membuat posisi bulan tidak mungkin teramati, jadi 1 Ramadan 1443 jatuh pada 3 April 2022. Hal ini memungkinkan sidang isbat akan memutuskan awal puasa pada 3 April.

"Sangat mungkin sidang isbat pada 1 April 2022 akan memutuskan 1 Ramadan 1443 jatuh pada 3 April, berbeda dengan Muhammadiyah yang mengumumkan 1 Ramadan 1443 jatuh pada 2 April 2022," lanjutnya.

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh 2 April

Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada 2 April 2022. Penetapan itu dilakukan lewat Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022.

"Berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022, Muhammadiyah telah menetapkan bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H berdasarkan hasil hisab," demikian tertulis di akun Twitter resmi @muhammadiyah, Sabtu (12/2/2022).

Berikut ini hasil hisab Muhammadiyah terkait Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H:

1 Ramadhan 1443 H jatuh pada 2 April 2022

1 Syawal 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022

1 Zulhijah 1443 H jatuh pada 30 Juni 2022

Hari Arafah (9 Zulhijah 1443 H) jatuh pada 8 Juli 2022

Idul Adha (10 Zulhijah 1443 H) jatuh pada 9 Juli 2022

Halaman 2 dari 2
(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads