Warga di kawasan Jl Haji Dogol, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, masih terbawa kebiasaan saat wilayahnya sering dilanda banjir. Mereka kadang menggulung celana atau menutup pintu dengan tanggul saat mulai hujan.
Salah satu warga terdampak banjir, yaitu di RT 16 RW 07, Didin, mengaku selalu menaikkan celananya ketika pulang berdagang. Kebiasaan itu masih refleks dilakukan Didin hingga sekarang.
"Tapi ya pengalaman-pengalaman dulu masih keinget gitu, dulu kan istilah pulang dagang kita, saya selalu naikin celana gitu biar nggak ini sekarang juga lupa, kan udah kering, bener masih keingetan karena emang lama sih itu," kata warga RT 16 RW 07, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Didin, saat ditemui di kediamannya, Rabu (23/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kebiasaan serupa dilakukan istrinya. Dia menyebut, ketika turun hujan, istrinya masih refleks menutup pintu dengan papan kayu untuk menghalangi air masuk ke rumah.
"Refleksnya ya kayak tadi istri saya pas hujan ada benteng (tanggul) di pintu tuh, dia langsung buru-buru tutup pintu, saya bilang 'kan udah nggak banjir' 'o iya', masih sering keinget. Kan saya suka kasih alang-alang tuh biar nggak masuk airnya. Dia malah ketawa sendiri 'iya katanya, sekarang kan udah nggak banjir' masih bisa refleks kayak gitu emang," tuturnya.
Dia mengatakan banjir telah dirasakannya bertahun-tahun. Didin mengaku bak mimpi ketika banjir di permukimannya kini surut total.
"Kalau menggenang itu udah lama sih, hujan nggak hujan di atas mata kaki mah ada terus selama 3 apa 5 tahun gitu. Makanya pas udah dikuras terus kering ya berasa mimpi aja kok bisa kering," kata Didin.
Selain itu, Didin bersyukur got mampet biang kerok banjir di permukimannya telah dikeruk. Menurutnya, usai pengerukan itu, banjir tidak lagi rutin melanda kediamannya.
"Iya alhamdulillah istilahnya sekarang bantuan dari Pemda juga istilahnya ada pendalaman got terus pembersihan pembukaan got yang mampet, kemungkinan alhamdulillah ya lancarlah nggak kayak dulu," ujarnya.
(aik/aik)