Banjir sepekan yang sempat melanda kawasan Jl Haji Dogol, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, telah surut total. Warga berharap pengerukan got tidak hanya sekali dilakukan.
"Yang di sana (pengerukan got mampet) dikerjain yang di sini diberesin, lebih kering lebih nyaman kalau buat saya sih di sini. Yang pertama yang kemarin mampet udah diperbaiki, yang kedua karena dibantu penyedotan SDA itu ya alhamdulillah kering sekarang," kata warga RT 16 RW 07, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Didin saat ditemui di kediamannya, Rabu (23/3/2022).
"Iya alhamdulillah istilahnya sekarang bantuan dari Pemda juga istilahnya ada pendalaman got terus pembersihan pembukaan got yang mampet, kemungkinan alhamdulillah ya lancarlah nggak kayak dulu," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Didin mengatakan pengerukan got mampet yang menjadi biang kerok banjir di Duren Sawit bakal berpengaruh. Menurutnya, pengerukan dan pengurasan got seharusnya rutin dilakukan.
"Tapi kayaknya kalau misal kemarin kan ada pendalaman sini got, kemungkinan bertahan keringnya agak lamalah walaupun untuk jangka panjang harus ada rutin pengerukan," ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan embung di samping permukimannya harus ikut dikeruk untuk optimalisasi pencegahan banjir. Dia menyebut pengerukan embung itu terakhir dilakukan lima tahun yang lalu.
"Karena ini pun embung ini udah ada hampir lima tahun nggak ada pengurasan, dulu mah ada nangkring di sini backhoe 2 kecil-kecil khusus buat pengerukan sekarang nggak tau kemana, waktu 5 tahun yang lalulah kalau nggak salah itu masih amanlah kasarnya. Mungkin lumpur di bawah embung udah penuh jadi hujan sedikit pun ngalirnya lebih cepat gitu," paparnya.
Dia mengatakan banjir sepekan dengan ketinggian air di atas lutut kemarin merupakan banjir terparah di permukimannya. Menurutnya, sebelum pengerukan got, hujan besar dengan intensitas selama satu jam selalu mendatangkan banjir di kediamannya.
"Dari minggu-minggu kemarin juga pas mampet hujan dari seminggu tiga kali tuh, naiknya hampir pokoknya di atas lututlah. Ya itu paling parah, karena kan istilahnya nggak umum yang lain biasa kita nggak," tuturnya.
"Kalau (hujan) tadi kecil sih nggak pengaruh besar buat genangan di depan itu, kalau udah gede minimal satu jam udah masuk gitu," imbuhnya.
(aik/aik)