Pengemudi Mercy akhirnya muncul ke publik setelah viral insiden 'menghalang-halangi' ambulans di Tol Tangerang-Merak. Pengemudi Mercy bernama Dwiyanto itu meminta maaf.
Dwiyanto hadir di Polresta Tangerang, Rabu (23/3/2022) siang tadi, memenuhi undangan klarifikasi dari pihak kepolisian. Sebelumnya, Dwiyanto diundang memberikan klarifikasi ke polisi pada Senin (21/3), namun absen karena ada urusan mendadak.
"Yang pertama, saya harus lebih berhati-hati membawa kendaraan," kata Dwiyanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak Niat Halangi Laju Ambulans
Dwiyanto kemudian menjelaskan soal insiden di tol. Ia mengaku tidak punya niat menghalang-halangi laju ambulans.
"Saya tidak ada niat sedikit pun untuk menghalang-halangi ambulans. Karena saya tahu bahwa ambulans punya prioritas," katanya.
Kronologi Singkat
Dwiyanto menjelaskan dirinya tancap gas dengan maksud untuk membukakan jalan bagi ambulans. Namun, karena ada mobil di depannya, sehingga ia kemudian pindah lanjur ke kiri.
"Saya tahu ini (ambulans) harus ke kanan, karena ini meminta prioritas, saya ke kiri," katanya.
Namun, ketika ia pindah lanjur kiri, bersamaan dengan itu ambulans pun pindah ke lajur kiri. Serempetan pun tak terhindarkan.
"Saya kaget ketika beberapa saat saya di kiri, mobil ambulans ternyata ke kiri nabrak spion sebelah kiri saya," tuturnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video 'Ternyata Mobil Mercy yang Halangi Ambulans Nunggak Pajak!':
Mengikuti hingga ke RS
Setelah kejadian serempetan itu, Dwiyanto lalu mengikuti ambulans hingga ke RSUD Tangerang. Dwiyanto mengaku dirinya mengikuti ambulans sampai ke RS karena penasaran apakah ambulans tersebut benar-benar membawa pasien atau hanya ambulans kosong.
"Sehingga saya berinisiatif mengikuti itu untuk sekedar ingin tahu saja, apakah benar mobil ambulans itu membawa pasien. Ternyata benar membawa pasien," katanya.
Minta KTP Sopir Ambulans
Setiba di rumah sakit, Dwiyanto langsung menghampiri sopir ambulans bernama Hildan. Dwiyanto mengaku saat itu meminta KTP Hildan untuk meminta penyelesaian soal spionnya yang terserempet.
"Setelah itu, saya minta KTP, itu untuk sebenarnya nanti penyelesaian setelah berikutnya. Namun karena saya berpikir itu spion saja, ya sudah, saya tidak lanjutkan apa pun," katanya.
Dwiyanto mengaku juga tidak sampai lapor polisi sebagaimana yang diviralkan. Dwiyanto meminta maaf atas kejadian itu.
"Saya juga minta maaf kepada publik akhirnya ini menjadi viral, dan kita juga sudah saling memaafkan. Perlu disampaikan bahwa ini ketidaksengajaan, kesalahpahaman yang diselesaikan secara kekeluargaan," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Kapolresta Tangerang Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan. Zain mengatakan kedua pihak sepakat saling memaafkan.
"Kan kita ada penyelesaian secara kekeluargaan, restorative justice. Jadi kita terapkan seperti itu, sehingga permasalahan ini kedua belah pihak sudah saling memaafkan, dan kasus ini kita teruskan secara restorative justice," kata Zain.