Massa Partai Buruh dan Serikat Petani yang menggelar demo di depan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, membubarkan diri. Massa bubar setelah audiensi dengan pihak Kemendag selesai.
Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (23/3/2022) pukul 14.15 WIB, massa berangsur pergi meninggalkan kantor Kemendag. Mobil komando juga turut meninggalkan lokasi.
Tampak arus lalu lintas masih tersendat, namun tidak sepadat ketika demo berlangsung. Petugas kepolisian pun terlihat masih mengatur lalu lintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, busway saat ini sudah kembali hanya dilalui oleh TransJakarta. Kondisi cuaca di lokasi tengah diguyur hujan.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan tuntutan mereka belum menemui titik temu. Dia menyebut pada pertemuan dengan Inspektorat Jenderal (Irjen) Perdagangan, hanya dijelaskan alasan kenaikan harga minyak goreng.
"Tuntutan tidak diterima atau ditolak. Irjen Perdagangan menjelaskan latar belakang mengapa minyak goreng kemasan mahal, karena harga crude palm oil (CPO) tingkat dunia mahal, kemudian mereka melepas harga minyak goreng mengikuti harga pasar yang berbahan dasar CPO," kata Said Iqbal.
"Itu dengan harapan dapat Rp 6,8 miliar dolar, tapi Rp 6,8 miliar itu untuk subsidi minyak curah, kita tolak, yang harus disubsidi itu minyak goreng kemasan, dan minyak goreng curah," tambahnya.
Iqbal berharap pemerintah dapat menurunkan harga minyak goreng menjadi Rp 11-14 ribu. Menurutnya, jika dalam satu pekan belum ada keputusan dari Kemendag, pihaknya akan menggelar demo besar-besaran.
"Kalau Sabtu-Minggu ini tidak didengarkan, kita demo besar-besaran seluruh Indonesia," ucapnya.
Lihat juga video saat 'Unjuk Rasa KAMMI di Monas, Protes Harga Minyak Goreng-Masa Jabatan Presiden':