Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy sebagai saksi dalam kasus mafia anggaran. Rommy diperiksa KPK selama 1,5 jam.
"Pemeriksaan dilakukan di Kantor KPK RI, Jalan Kuningan Persada Kaveling 4, Setiabudi, Jaksel, atas nama saksi Muchammad Romahurmuziy, mantan Ketua Umum PPP," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (22/3/2022).
Setelah diperiksa terkait kasus dugaan korupsi pengurusan DAK (Dana Alokasi Khusus) tahun anggaran 2018, Rommy diam seribu bahasa. Dia tidak menjawab pertanyaan awak media yang mencecarnya seputar pemeriksaan hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dilihat lagi pada Senin, 3 Desember 2018, nama Rommy disebut Wakil Bendahara Umum (Wabendum) PPP Puji Suhartono dalam sidang mantan pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yaya Purnomo. Dalam persidangan Yaya, Puji dihadirkan sebagai saksi.
Yaya didakwa jaksa menerima suap dari sejumlah daerah untuk mendapatkan alokasi anggaran dana alokasi khusus (DAK) dan dana insentif daerah (DID) dalam APBN tahun 2018. Yaya juga disebut bekerja sama dengan mantan anggota DPR Amin Santono yang didakwa serupa.
Puji mengaku mengenal Yaya sebagai teman satu kampus saat mengambil program doktoral di Universitas Padjadjaran. Begitu pula Rommy, yang satu almamater dengannya dan Yaya.
Tiba saatnya jaksa KPK melemparkan pertanyaan kepada Puji. Jaksa menanyakan istilah 'McLaren' yang muncul dalam berita acara pemeriksaan (BAP) milik Puji. Namun Puji mengaku istilah itu disebutkan oleh Rommy.
"Pak Rommy (yang) sebut Pak Yaya itu McLaren, artinya makelar, kan Pak Yaya di Kemenkeu tapi ngurus-ngurusin rekomendasi Pilkada. Kan bukan urusan beliau," kata Puji saat bersaksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Yaya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat.
Puji mengungkap Yaya sering kali meminta bantuan Rommy seputar urusan pilkada. Salah satunya, kata Puji, Yaya merekomendasikan anak dari Amin, Yosa Octora Santono, untuk maju dalam Pilkada Kuningan.
Seperti diketahui Yosa akhirnya maju Pilkada Kuningan 2018 dengan dukungan sejumlah partai, salah satunya PPP.
"Pak Yaya dua kali minta tolong (Rommy), salah satunya anaknya Pak Amin itu," ucap Puji.
Tak berhenti di situ, jaksa menduga bila istilah 'McLaren' itu tidak hanya ditujukan untuk Yaya. Hal itu pun kemudian dibantah Puji.
"Spesifiknya ke Pak Yaya karena saya ngajak beliau. Di situlah (Rommy bilang ke Yaya), 'Sampeyan ini kayak McLaren saja'," ucap Puji.
Puji kemudian tidak menjelaskan apakah kemudian Rommy membantu Yaya berkaitan dengan dukungan PPP untuk calon-calon yang direkomendasikan Yaya. Dia juga membantah adanya aliran uang ke PPP. Saat ini detikcom sudah meminta tanggapan PPP soal penyebutan nama Rommy.
Lihat juga video 'Hak Politik Romahurmuziy Dicabut 5 Tahun':