Warga Kampung Kadomas, Kelurahan Kadomas, Pandeglang, Banten, bergotong royong memperbaiki jalan rusak dengan cara swadaya. Warga kesal karena jalan poros desa yang rusak ini belasan tahun tak diurus pemerintah.
Jalan di kampung ini jadi penghubung dua kelurahan Kadomas dengan Kalang Anyar. Termasuk jadi akses utama menuju Puskesmas Pandeglang.
Bentuk protes ini ditulis oleh warga dengan membuat papan pengumuman bahwa jalan itu dibuat dengan swadaya masyarakat. Pengumuman dibuat di sebuah tripleks dan dipajang di pinggir jalan dengan tulisan 'Jalan Ini Swadaya Masyarakat'.
Mereka juga menerima sumbangan dari pengguna jalan lain karena dana yang mereka miliki terbatas. Uang yang terkumpul digunakan untuk memperbaiki jalan.
"Warga setahun memperbaiki jalan tanpa ada bantuan dari pemerintah daerah. Hampir sekitar 5 kilometer yang diperbaiki," kata warga sekitar, Sopian, kepada detikcom, Selasa (22/3/22).
Sopian mengatakan sudah belasan tahun jalan ini belum juga diperbaiki. Padahal, kata dia, Kelurahan Kadomas sangat dekat dengan pusat kota.
"Ini jalan berada di Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang. Bukan ada di pelosok Pandeglang," terangnya.
Warga lainnya, Agus, menambahkan jalan ini merupakan akses menuju Puskesmas Pandeglang. Kondisinya rusak sangat memalukan.
"Sebelum Puskesmas Pandeglang itu tanjakan rusak, risi kalau bawa orang hamil," katanya.
Agus berharap pemerintah daerah segera memperbaiki jalan tersebut. Dia mengatakan jalan di pelosok desa lain sudah bagus.
"Saya punya saudara di Pabuaran Ciomas (Kabupaten Serang) jalan ke rumahnya bagus," ungkapnya.
Respons Plt Lurah
Terpisah, Plt Lurah Kadomas M Apendi belum mengetahui soal upaya swadaya warga memperbaiki jalanan tersebut. Dia mengaku baru menjabat lurah Kadomas baru satu bulan.
"Baru bulan Februari saya di sini, belum tahu, nanti saya cek ke lokasi," kata Apendi.
Setelah berkoordinasi dengan pihak RT dan RW setempat, Apendi menilai pengumpulan uang secara swadaya oleh warga tersebut tidak berizin.
"Kata forum itu liar, nggak ada izin, bukan orang Kadomas dan sudah dilarang juga, tetap terindikasi cari sampingan," katanya.
Simak juga 'Penampakan Jalanan di Banten Amburadul karena Pergerakan Tanah':
(jbr/jbr)