.webp)
Pengemudi Mercedes-Benz telah dipanggil polisi terkait insiden menghalang-halangi ambulans di Tol Tangerang-Merak, namun tidak hadir. Polisi mengagendakan kembali permintaan klarifikasi terhadap pengemudi Mercy tersebut.
"Minggu ini (dijadwalkan ulang). Kemungkinan besar hari Rabu nanti kita akan informasikan lebih lanjut," kata Kapolresta Tangerang Kombes Zain Dwi Nugroho kepada wartawan, Senin (21/3/2022).
Dia mengaku akan melayangkan surat undangan Klarifikasi kepada pengemudi mobil Mercy. Menurutnya, ini dilakukan supaya mendapat penjelasan yang jelas dari kedua belah pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga kita menyimpulkan terkait peristiwa yang terjadi termasuk motif maupun penyebab terjadinya kecelakaan tersebut," tambah Zain.
Sebelumnya, keduanya diundang datang ke Mapolresta Tangerang untuk klarifikasi kejadian ambulans yang dihalangi mobil Mercy pada hari ini, Senin (21/3). Namun, pada undangan klarifikasi hari ini, yang datang hanyalah pihak sopir ambulans dan Kepala Puskesmas Cisoka.
"Sedangkan dari pihak Mercy, tadi pagi memberikan konfirmasi kepada kita bahwa hari ini tidak bisa hadir karena ada kepentingan yang mendadak dan mendesak sehingga minta dijadwalkan kembali," ucapnya.
Sebelumnya, ambulans yang dikendarai Hildan membawa seorang ibu yang hendak melahirkan pada Sabtu (12/3). Ibu tersebut dirujuk dari Puskesmas Cisoka ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Saat itu, mobil yang dikemudikan Hildan ini melaju di lajur kanan sejak dari masuk pintu tol Balaraja Timur. Namun, saat tiba di daerah Bitung, bertemu dengan mobil Mercy tersebut yang sama-sama berada di lajur kanan.
Hildan menuturkan, saat itu dia sudah memberi tahu melalui klakson dan sirene ambulans kepada pengemudi Mercy tersebut untuk memberinya jalan. Tetapi Mercy tersebut bergeming dan belok kiri berbarengan dengan ambulans.
"Ibu mau lahiran, cuma kondisinya mau kejang gitu darahnya tinggi banget tensinya bahaya lah pokoknya. Saya ketemu dia pas di Tol Bitung. Nah, dari Balaraja pun udah kanan terus aja ngasih-ngasih lampu ke orang karena kondisi jam segitu kita ngapain sih zigzag ga mungkin ngambil bahu kiri nggak yakin karena kondisi jalannya nggak bagus di bahu," ujar Hildan saat dihubungi, Kamis (17/3).
"Kena (keserempet) posisinya. Karena kecepatan saya kan 140-an (kilometer per jam) itu, biar pun kirinya kosong saya nggak berani ngebuang karena posisinya kalo ngebuang sekaligus bahaya kan," imbuhnya.
