Sebanyak 60 lapak pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Rangkabitung, Lebak, enggan direlokasi. Alasannya, tidak ada kepastian tempat bagi para pedagang, terlebih saat ini menjelang bulan suci Ramadhan.
PKL yang akan direlokasi berada di sepanjang Jalan Sunan Kalijaya tepatnya mulai dari Terminal Kalijaga hingga di depan Gereja Bethel Indonesia. Mereka akan direlokasi lantaran situasi pasar yang semrawut.
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (21/3/2022) sejumlah petugas gabungan terlihat turun ke lapangan. Petugas menandakan lapak para PKL dengan memberi tanda silang berwarna kuning.
"Sebenernya nggak setuju, sehari-hari kan dari jualan. Sudah lama banget jualan di sini. Apalagi mau puasa, kecuali udah lewat puasa. Terus gimana untuk bekal puasa?" ucap salah satu pedagang Sinta, kepada awak media di lokasi.
Menurut Sinta, rencana relokasi sudah ada sejak awal tahun 2020. Bahkan kabar yang beredar di antara para pedagang menyatakan lokasi untuk relokasi berada di Terminal Cileuweung atau dekat Mapolres Lebak. Namun kabar tersebut belum bisa dibenarkan lantaran fasilitas di sana dianggap belum memadai.
Selain fasilitas, menurutnya, lokasi untuk merelokasi pedagang tidak strategis sehingga tidak ada pembeli yang akan datang.
"Ditandain katanya mau dipindahin gitu yah. Kalau mah mau dibongkar, harusnya ada kepastian tempat yang lebih layak. Ini mah dibongkar-bongkar aja tapi nggak tahu mau dikemanain. Katanya mau dipindahin ke Ona (Terminal Cileuweung), tapi di sana siapa yang mau beli? Di sana nggak strategis," tuturnya.
Dia mengaku kecewa terhadap rencana relokasi ini. Padahal para pedagang sudah mengeluarkan sejumlah uang setiap bulan untuk menyewa lapak.
"Besok harus dikosongkan. Saya kan juga bayar ke yang punya lahan atau lapak, sebulan itu Rp 1 juta. Per hari juga ada tarikan dua kali, siang Rp 4.000, malam Rp 4.000, kebersihan Rp 2.000," katanya.
Lihat juga video 'PKL Kulon Progo Curhat Imbas Naiknya Harga Minyak Goreng: Semua Ngeluh!':
(lir/lir)