Puan: Majelis IPU ke-144 Bisa Jadi Momentum Sebarkan Budaya Damai

Puan: Majelis IPU ke-144 Bisa Jadi Momentum Sebarkan Budaya Damai

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Senin, 21 Mar 2022 11:52 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani
Foto: Istimewa
Jakarta -

Ketua DPR Puan Maharani menekankan pentingnya kerja sama global dalam pembukaan sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144. Ia mengajak anggota forum parlemen dunia itu untuk menolak tindakan atau agenda sepihak yang dapat mengancam keharmonisan antarnegara.

"Saat ini, kita hidup di dunia yang semakin kompleks dan menghadapi berbagai tantangan besar. Pandemi telah memasuki tahun ketiga dan dunia terus menghadapi ketidakpastian," ujar Puan dalam keterangan tertulis, Senin (21/3/2022).

Adapun kondisi tidak pasti yang dimaksud meliputi virus COVID-19 yang terus bermutasi, situasi gejolak geopolitik, hingga komitmen global yang belum cukup dalam menahan pemanasan bumi. Menurut Puan, hal tersebut menambah berat permasalahan yang dihadapi dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini hanya dapat diatasi jika dunia bersatu, bergotong-royong dan kita memperkuat kerja bersama internasional," terangnya.

Dalam forum yang berlangsung di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3) malam, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu juga menjelaskan kurangnya gotong-royong dan kerja sama internasional dapat menghambat pemulihan pandemi COVID-19. Sebab menurutnya, masalah lokal dapat berkembang menjadi masalah regional dan global.

ADVERTISEMENT

"Masalah kesehatan dapat berkembang menjadi masalah sosial, ekonomi, dan politik, atau sebaliknya," tutur Puan.

Diungkapkannya, situasi yang kompleks menuntut kontribusi parlemen sebagai bagian dari solusi. Untuk itu, Puan mendorong parlemen dunia agar menjembatani perbedaan antarnegara dengan memfasilitasi dialog dan membangun kemitraan antarparlemen.

"Parlemen juga perlu membangun kesadaran masyarakat di dalam negeri bahwa selain kita perlu membangun rasa cinta Tanah Air, pada saat bersamaan kita juga perlu menumbuhkan semangat solidaritas global," terangnya.

Puan menilai IPU menjadi salah satu sarana untuk menentukan nasib dunia. Karena itu dibutuhkan komitmen tinggi dari anggota-anggota IPU dalam mewujudkan agenda-agenda global.

"Keputusan-keputusan yang penting bagi permasalahan dunia dan masa depan dunia ditentukan di sini dan sekarang ini juga," kata Puan.

"Solusi global ini membutuhkan platform yang solid dan legitimasi yang kuat di dalam negeri. Legitimasi domestik tersebut diperlukan untuk mendukung komitmen kerja sama internasional dan multilateralisme," imbuhnya.

Simak juga 'Hadiri Inter-Parliamentary Union, Puan Bicara Pemerataan Vaksinasi Covid-19':

[Gambas:Video 20detik]




Lebih lanjut, Puan menyoroti permasalahan politik suatu negara yang kerap kali berdampak terhadap stabilitas politik global. Menurutnya, akar permasalahan dari perbedaan posisi pada tingkat internasional juga terkait dengan pandangan politik di dalam negeri.

"Sering kali politik luar negeri merupakan proyeksi dari politik di dalam negeri, foreign policy begins at home. Tanpa dukungan dari dalam negeri, maka politik luar negeri tidak akan kokoh," terang Puan.

Mantan Menko PMK itu pun menekankan parlemen berperan penting dalam membangun dukungan politik dan legitimasi untuk mempromosikan kerja sama internasional bagi negara demokrasi. Puan berharap ke depan Parlemen dapat terus berpegangan pada prinsip-prinsip kemanusiaan.

"Parlemen memiliki peran kunci untuk menolak unilateralisme, yang mengutamakan kepentingan sempit dan sesaat," tegasnya.

Di samping itu, parlemen juga memiliki tanggung jawab dalam mendukung dan mengimplementasi kesepakatan internasional, baik pada tingkat nasional maupun lokal. Kesepakatan internasional tersebut dinilainya akan sia-sia jika tidak dapat diimplementasi di dalam negeri.

"Sesuai fungsinya, Parlemen membuat instrumen hukum di dalam negeri, mengalokasi anggaran, dan melakukan pengawasan berbagai komitmen internasional," jelas Puan.

"Karenanya Majelis IPU ke-144 berperan penting untuk membangun dialog antar Parlemen. Hal ini juga berguna untuk membangun jembatan bagi negara yang memiliki perbedaan pandangan," sambung cucu Proklamator RI Bung Karno itu.

Puan menambahkan parlemen-parlemen dunia harus menggunakan kesempatan ini untuk memperkuat demokrasi, perdamaian, hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini sebagaimana tujuan dari IPU.

"Upaya memperkokoh fondasi demokrasi diperlukan karena di saat pandemi, demokrasi di berbagai negara mengalami tantangan," sebut Puan.

Puan berharap, IPU dapat menjadi sarana untuk memperjuangkan demokratisasi berbagai badan internasional. Khususnya, agar lebih dapat menjamin keterwakilan dan suara negara berkembang.

"Majelis IPU ke-144 dapat menjadi momentum bagi parlemen untuk menyebarkan budaya damai (culture of peace) yang selalu mempromosikan toleransi, dan dialog, serta menolak kekerasan," tandasnya.

Sebagai informasi, pembukaan IPU ke-144 dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di hadapan delegasi negara-negara IPU, Presiden Jokowi menekankan pentingnya komitmen bersama dari dunia dalam merealisasikan agenda-agenda global.

Halaman 2 dari 2
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads