Penjaga Kiprah Dongeng yang Tergerus Zaman

Khairunnisa Adinda Kinanti - detikNews
Minggu, 20 Mar 2022 06:47 WIB
Jakarta -

Budaya bertutur mungkin sudah luntur akibat derasnya arus digital dan gadget yang memberi wahana visual tinggi namun menumpulkan imajinasi.

Beberapa dekade lalu, sebagian orang masih terbiasa membacakan dongeng kepada anak sebelum tidur. Selain sebagai pengantar tidur, dongeng diyakini dapat mentransfer ilmu dan nilai-nilai secara lisan sekaligus memainkan imajinasi dan kreativitas anak.

Awam Prakoso (48) atau yang akrab disapa Kak Awam, mengamini hal tersebut. Sejak terjun menjadi pendongeng dari tahun 1999, Kak Awam selalu mencoba untuk mempertahankan budaya mendongeng. Dimulai dari komunitas terkecil di lingkungan rumahnya, kini ia mengkampanyekan budaya ini ke seluruh pelosok nusantara bahkan hingga ke mancanegara.

Kepada tim Sosok, Kak Awam bercerita tentang profesi yang digelutinya. Semuanya bermula ketika ia mencontoh dari sang ayah.

"Jadi memang saya sejak kecil dibesarkan dalam lingkungan seni. Ayah saya senang bercerita. Jadi saya mengambil ekstrakurikuler itu di seni peran, sampai SMA. Kemudian di perguruan tinggi juga begitu, senang dengan dunia teater, Saya dulu ambil jurusan Keuangan dan Perbankan," ujar Kak Awam dalam program Sosok.

Pria asal Blora, Jawa Tengah ini mengakui bahwa terinspirasi dari tokoh-tokoh yang memang aktif di dunia anak, yaitu Pak Raden dan Kak Seto.

"Kebetulan sekali bertemu lah dengan sosok yang luar biasa. Yaitu sosok Pak Raden dan Kak Seto Mulyadi. Setelah saya bertemu dengan sosok-sosok itu, saya mengingat bahwa ternyata diri saya juga seperti mereka tapi tidak terpublikasi dan tidak saya aktivasi. Setelah ketemu itu, langsung saya lakukan aktivasi. Berarti saya bisa seperti para tokoh-tokoh itu," tutur Kak Awam.

Saat ini, Kak Awam sudah mendirikan sebuah sanggar bernama Kampung Dongeng. Uniknya, jika cek di Google Maps, lokasi sanggar ini berada di Kampung Sawah. Namun, atas kesepakatan dengan warga sekitar, maka gang menuju base camp sanggar Kak Awam yang awalnya bernama Kampung Sawah, diubah menjadi Kampung Dongeng.

Perubahan nama kampung ini seakan menjadi sindiran. Perkembangan zaman menuntun sebuah kampung dengan sawah yang menghampar bertransformasi menjadi barisan bangunan permanen, secara tidak langsung mengubah profesi petani menjadi buruh atau pegawai. Kelak, adanya sawah di Jakarta akan menjadi materi dongeng yang apik untuk Awam Prakoso.

"Jadi pada saat saya sudah mendongeng rutin, berkeliling, kemudian ditanya 'Rumahnya di mana?', saya jawab, 'di Kampung Sawah'. Lalu lama-lama, karena saya bukan petani, tapi pendongeng, 'Sudah diubah saja lah, Kampung Dongeng'. Akhirnya sepakat para warga menamakan gang ini adalah Gang Kampung Dongeng," kenang Kak Awam perihal perubahan nama gang lokasi sanggarnya.

Saksikan Video Sosok Sebelumnya






(nis/vys)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork