Komisi X DPR Anggap Pawang Hujan MotoGP Mandalika Seperti di Hajatan

Komisi X DPR Anggap Pawang Hujan MotoGP Mandalika Seperti di Hajatan

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Sabtu, 19 Mar 2022 17:52 WIB
A woman conducts a traditional ritual for good weather during a practice session for the Indonesian Grand Prix MotoGP at the Mandalika International Circuit at Kuta Mandalika in Central Lombok on March 18, 2022. (Photo by SONNY TUMBELAKA / AFP)
Pawang hujan menjelang MotoGP Mandalika (AFP/SONNY TUMBELAKA)
Jakarta -

Jasa pawang hujan digunakan untuk mengantisipasi hujan menjelang balapan (race) MotoGP di Sirkuit Mandalika. Komisi X DPR RI menilai keberadaan pawang hujan di MotoGP Mandalika sebagai kearifan lokal (local wisdom).

"Kalau saya melihatnya bahwa cuaca adalah hal yang memang harus dihadapi dalam sebuah event. Dan banyak cara untuk merekayasa cuaca, teknologi sudah banyak yang lakukan itu," kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan kepada wartawan, Sabtu (19/3/2022).

"Cuma mungkin karena panitia MotoGP Indonesia tidak mau gagal acaranya, local wisdom pun digunakan. Seperti kalau ada hajatan," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, bagi Dede Yusuf, tak ada jaminan bahwa hujan tak akan turun meski menggunakan pawang hujan. Politikus Partai Demokrat ini menyarankan juga menggunakan cara sesuai ajaran agama Islam untuk modifikasi cuaca.

"Soal berhasil atau tidaknya, tidak ada jaminan apa pun. Karena manusia hanya berusaha. Saran saya lakukan juga metode yang diajarkan agama Islam. Seperti salat hajat agar hujan tidak turun di situ," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Senada dengan Dede Yusuf, anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira tak mempermasalahkan keberadaan pawang hujan di Sirkuit Mandalika. Sebab, menurut Andreas, pawang hujan bagian dari kearifan lokal.

"Silakan saja, kalau ada yang inisiatif. Namanya juga kearifan lokal. Semua cara bisa digunakan, yang penting tidak hujan dan cuaca tidak menjadi gangguan," imbuh elite PDIP itu.

Ritual Pawang Hujan

Penyelenggara MotoGP menggunakan pawang hujan untuk mengusir cuaca buruk di Mandalika. Dari foto yang diterima detikcom, Sabtu (19/3), pawang hujan itu bernama Rara Isti Wulandari.

Rara melakukan ritual agar cuaca di sekitar Sirkuit Mandalika cerah selama pelaksanaan race MotoGP. Rara pernah menjadi pawang hujan acara Opening Asian Games 2018.

Dia mengaku diajak untuk berkolaborasi dengan otoritas sirkuit. Rara melakukan ritual tradisional saat sesi latihan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (18/3).

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Simak Video: TNI AU-BRIN Semai Garam Cegah Hujan Saat Race MotoGP Mandalika

[Gambas:Video 20detik]



TNI AU-BRIN Semai Garam di Awan

TNI AU dan BRIN melaksanakan operasi teknologi modifikasi cuaca di Lombok Tengah. Upaya modifikasi cuaca ini dilakukan menjelang balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika.

"Dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya curah hujan tinggi di Sirkuit Mandalika yang dapat mengganggu jalannya gelaran MotoGP," demikian tulis TNI AU di akun Instagram, @militer.udara, Sabtu (19/3).

Operasi TMC TNI AU dan BRIN ini menggunakan pesawat Casa 212-200 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur (Jatim).

Selama beberapa hari ke depan, pesawat Casa 212-200 akan melakukan penyemaian garam (NaCl) pada awan potensial hujan yang bergerak menuju Mandalika.

Halaman 2 dari 2
(rfs/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads