Persiapan penyelenggaraan The 144th Inter Parliamentary Union (IPU) Assembly atau Sidang Umum Persatuan Antar Parlemen ke-144 yang berlangsung 20-24 Maret 2022 semakin intensif. Apalagi, delegasi dari berbagai negara sudah mulai tiba di Bali.
Diketahui, para delegasi telah tiba sejak Kamis (17/3) untuk mengikuti IPU di Bali International Convention Center (BICC). Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan kepada para delegasi bahwa hari ini menjadi penanda dimulainya rangkaian agenda acara yang mengusung tema 'Getting to Zero: Mobilizing Parliaments to Act on Climate Change'.
Director of Sales and Marketing Westin Resort Saraswati Subadia mengungkap Puan sejak berbulan lalu telah intensif mengawasi persiapan perhelatan penting yang menjadikan DPR RI sebagai tuan rumah ini. Bahkan, Puan diketahui beberapa kali menyempatkan diri ke Nusa Dua, Bali untuk meninjau langsung persipan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu Puan terlibat langsung memastikan kelancaran acara seperti tempat acara, keamanan, protokol CHSE, dan masih banyak lainnya. Kami sangat menghargai arahan yang diberikan oleh Ibu Puan yang merupakan hal penting bagi kelangsungan acara ini," ujar Subadia dalam keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).
Sebagaimana diketahui, CHSE merupakan penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
Subadia menambahkan keamanan seluruh delegasi dan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Sidang Umum IPU ini menjadi prioritas. Baik dari pihak penyelenggara, yakni DPR RI, juga BICC dan The Westin sebagai pengelola lokasi acara.
"Kami mengikuti secara seksama arahan dari Marriott Commitment to Clean sebagai paying perusahaan, pun turut mengikuti arahan protokol CHSE yang diserukan oleh pemerintah. Karyawan kami telah juga mendapatkan vaksin ke 2 (booster vaksin). dan semua protokol keamanan yang kami jalani adalah sesuai arahan yang ada," jelasnya.
Adapun gelaran ini juga disebut membangkitkan semangat dan kebahagiaan dari para pelaku industri Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) yang selama bertahun-tahun menjadi tulang punggung ekonomi dan pariwisata, khususnya di Nusa Dua.
"Saya pribadi, dan mungkin juga teman-teman saya di sini sangat senang sekali dengan adanya kegiatan ini. Kami di industri pariwisata di Bali, bisa dibilang merupakan kelompok yang paling terdampak dengan situasi kemarin saat pandemi COVID-19. Jadi kami sangat antusias sekali menyambut kedatangan para delegasi yang akan mengikuti Sidang Umum IPU ke-144 ini," ungkap salah seorang Westin Ambassador di The Westin Resort, Agung Yatmika.
Ia mengungkap pihaknya sangat antusias menyambut, menemani, dan membantu para delegasi yang berdatangan. Agung menjelaskan di waktu-waktu tertentu saat kedatangan rombongan delegasi, dua penari Bali dan seorang pemain rindik - alat musik perkusi khas Bali, akan bersiap di beranda hotel untuk menampilkan secuplik musik dan tarian penyambutan.
Buka Halaman Berikutnya >>>
"Kami berusaha memberi pelayanan yang terbaik buat delegasi-delegasi IPU ini karena ini bukan hanya tentang kesan yang mereka dapatkan dari hotel tempat saya bekerja, atau Bali saja, tapi juga tentang Indonesia," kata Agung.
Menurutnya, Sidang Umum IPU ke-144 ini merupakan acara besar pertama yang diadakan di BICC pasca pandemic COVID-19. Sehingga, perubahan ritme kerja pun mulai dirasakan oleh para karyawan di hotel tersebut.
"Kesibukan kerja kami terasa kembali normal seperti saat sebelum pandemi. Tapi kami justru bahagia. Semoga saja, acara ini bisa menjadi momentum kembali hidupnya pariwisata di Bali," tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Agung menganalogikan pariwisata di Bali sebagai daun putri malu yang sangat sensitif terhadap pengaruh gerakan di sekelilingnya.
"Daun putri malu itu kan mudah layu kalau terkena sentuhan. Saya membayangkan pariwisata di Bali ini seperti itu. Kejadian apa pun, misalnya bom bali, krisis ekonomi, bahkan pandemi seperti sekarang ini bisa seketika membuat pariwisata di sini layu dan butuh waktu yang cukup lama untuk kembali membuatnya mekar," ujarnya.
Ia berharap setelah penyelenggaraan sidang umum IPU ini akan ada kebangkitan pariwisata di Bali.
Sementara itu, salah satu pelaku industri Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE), Elliya Yunita mengaku semangat menyambut gelaran ini. Perempuan ini memiliki bisnis Options Rental, sebuah perusahaan yang bergerak dalam persewaan komputer dan printer untuk kebutuhan konferensi.
Elliya mengatakan sejak 2007 silam, perusahaan yang ia rintis bersama suaminya yang pernah berkarier sebagai manajer IT di perhotelan itu telah acap kali dipercaya menangani pengadaan komputer dan printer yang merupakan salah satu elemen pendukung penting di berbagai konferensi besar berskala nasional maupun internasional.
"Pandemi COVID benar-benar menghantam kami pelaku industri pariwisata di Bali. Berbagai cara kami lakukan untuk dapat bertahan selama dua tahun belakangan ini," ucap Elliya.
Ia mengatakan kunjungan wisatawan ke Bali yang sempat berhenti total memberi dampak lanjutan yang panjang bagi dunia pariwisata dan juga MICE. Bahkan ia mengaku harus melepas cukup banyak aset supaya tetap bisa bertahan hingga merumahkan para karyawan karena sama sekali tidak ada kegiatan konferensi yang diadakan di Bali.
"Benar-benar masa yang sangat sulit. Jadi penyelenggaraan Sidang Umum IPU ini buat kami seperti pemantik semangat untuk mulai bergerak lagi. Ini juga seperti jadi pemanasan dan kalibrasi aktivitas masyarakat Bali jelang penyelenggaraan G20 pada Oktober mendatang," tandasnya.
Ia merasa optimistis Sidang Umum IPU ke-144 ini akan menjadi garis start yang penting bagi industri pariwisata dan MICE di Bali untuk kembali bangkit dan berlari.
Sebagai informasi, bendera-bendera berbagai negara delegasi yang mencapai lebih dari 120 ini telah berjajar rapi di selasar BICC. Panitia acara yang terdiri atas gabungan perwakilan parlemen lintas negara telah sibuk mempersiapkan berbagai detail acara. Mulai dari meja pendaftaran, ruang siding, ruang-ruang pertemuan khusus yang tersebar di lantai dua BICC, serta sarana pendukung konferensi seperti ruang delegasi dan media center.