Ketua DPR RI Puan Maharani mengikuti rapat Executive Committee (excom) Inter-Parliamentary Union (IPU) jelang pelaksanaan IPU ke-144. Dalam rapat tersebut, Puan membicarakan berbagai persiapan materi yang akan dibahas dalam forum parlemen internasional itu.
Excom merupakan badan di IPU yang membahas berbagai implementasi keputusan Majelis IPU. Excom juga ditujukan untuk membahas rangkaian pertemuan Majelis IPU ke-144, dan isu-isu yang akan dibahas pada pertemuan tersebut. Selain 12 orang anggota Excom IPU dari berbagai negara, hadir juga Presiden IPU dan Sekjen IPU.
"Bukan hanya membahas berbagai tantangan global saat ini, IPU juga harus menyampaikan bagamana Parlemen berkontribusi mencari solusinya. Dengan harapan hasil majelis IPU akan bermanfaat bagi masyarakat luas," ungkap Puan dalam keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sidang IPU ke-144 di Bali akan diselenggarakan pada 20-24 Maret 2022. Sebanyak 132 negara akan menghadiri Majelis IPU ke-144 dengan 33 Ketua Parlemen dan 35 Wakil Ketua Parlemen datang langsung.
Sebagai tuan rumah Majelis IPU ke-144, Puan menyampaikan komitmen kuat dan kesiapan dalam melaksanakan hajat besar parlemen dunia ini. Ia menyampaikan DPR RI melihat momentum untuk memperkuat kerjasama internasional dengan berkumpulnya parlemen dari berbagai negara.
Apalagi IPU ke-144 digelar di tengah pandemi COVID-19 dan dinamika global yang berubah secara cepat. Puan menyebut IPU menjadi kesempatan parlemen-parlemen di dunia untuk membahas berbagai isu global mewakili keprihatinan bersama masyarakat internasional.
"Pandemi telah memasuki tahun ketiga, sementara ketegangan geopolitik meningkat dan bencana iklim lebih sering terjadi. IPU harus ikut berkontribusi dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut," kata Puan.
IPU ke-144 mengambil tema 'Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change'. Isu perubahan iklim diambil sebagai tema besar yang akan dibahas karena menyangkut kelangsungan hidup dan keselamatan dunia.
"Isu perubahan iklim sangat relevan di saat pemanasan global menjadi tantangan eksistensial bagi planet bumi," ujar Puan.
"Kami berharap pertemuan ini menjadi ajang musyawarah konstruktif. Sehingga pada akhirnya nanti Deklarasi Nusa Dua menjadi produk utama Majelis IPU ke-144 sebagai cerminan upaya mobilisasi aksi parlemen untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," tambahnya.
Di pertemuan Excom, Puan juga mengusulkan agar IPU ke-144 turut membahas isu-isu yang tengah menjadi tantangan bersama. Isu yang dinilai saat ini penting dibahas adalah terkait masalah keamanan dan perdamaian dunia menyusul konflik Rusia dengan Ukraina.
"Promosi perdamaian dan keamanan penting untuk menjadi perhatian bersama, dan bagaimana Parlemen berkontribusi dalam membangun kepercayaan di antara pihak-pihak yang berkonflik," jelas Puan.
Selain itu, isu penting lain yang diusulkan dibahas adalah mengenai percepatan mengakhiri pandemi COVID-19 lewat kesetaraan vaksin di seluruh negara. Puan juga menekankan pentingnya penguatan demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia yang dihadapkan pada berbagai tantangan selama pandemi.
"Selanjutnya bagaimana peran IPU dalam menutup kesenjangan laju proses pemulihan ekonomi antara negara maju dan negara berkembang, serta mengatasi masalah sosial akibat pandemi," papar Puan.
Mantan Menko PMK ini pun mengusulkan perlunya dibahas tema partisipasi perempuan dan pemuda dalam proses pengambilan keputusan di lembaga-lembaga publik. Puan menyebut hal tersebut penting untuk memastikan generasi mendatang diisi oleh orang-orang muda hebat terlepas apapun gendernya.
"Majelis IPU harus menjadi wadah bagi pemuda dan kaum perempuan yang ingin membawa harmonisasi kehidupan di dunia," tegasnya.
Sementara itu Presiden IPU Duarte Pacheco yang ikut dalam pertemuan Excom menyampaikan kegembiraannya untuk bisa datang ke Bali. Terutama di awal Bali kembali membuka pintu lebar untuk warga negara asing.
"Pada pertengahan tahun 2021 saat pandemi sedang meningkat di Indonesia, kami khawatir apakah IPU di Bali dapat terlaksana," sebut Pacheco.
Menurutnya, Indonesia membuktikan dapat menyelenggarakan IPU ke-144 di tengah tantangan pandemi yang masih ada. Pacheco pun mengapresiasi Puan.
"Ini karena komitmen tinggi Ketua DPR RI untuk mendukung pertemuan IPU," tuturnya.