Warga Sebut Ada 'Preman' Turut Bermain
Warga lainnya yang bernama Caca mengatakan agar dia tidak diganggu dengan aktivitas penggusuran. Dia juga menyinggung adanya premanisme dalam kegiatan penggusuran.
"Supaya kami nggak diganggu, karena kami juga cari hidup di sini. Air dihabisi, semua dihabisi. Saya nggak mau bilang itu Sentul City, tapi preman-preman. Kepala premannya saya tahu orangnya, bayangkan, sudah ada surat dari Sekda untuk jangan gusur, tapi nggak dilihat. Saya lihat ini kayak VOC modern," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga lainnya, Ade Emon, turut bersuara. Ia curhat soal dirinya dipidana gara-gara konflik lahan.
"Saya yang dipidanai sama Pak Lurah saya, saya baru keluar. Saya ingin masyarakat di sini tenang gitu tanahnya tinggal di sini," kata Emon.
Emon didakwa karena perusakan kantor Desa Bojong Koneng. Dia menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.
"Kebetulan hari itu, hari Sabtu, katanya libur, tapi di situ ada mobilnya. Ditelepon nggak diangkat, di WA nggak balas. Setelah itu saya kasih waktu satu jam sampai ada kejelasan dari Pak Lurah itu. Akhirnya warga marah, ngelempar ke kaca segala macem. Lalu dilaporkanlah sama beliau," tuturnya.
"Kami bikin lah surat perdamaian, waktu itu Emon yang tanda tangan. Bahkan Emon siap mengganti untuk kerugian masalah kerusakan. Sudah ditandatangan sama Pak Lurah, sama Babinsa juga. Tapi tetap Emon ditangkap selama 4 bulan 10 hari. Padahal kerugian Rp 1.610.000 kalau nggak salah. Yang ditudingkan oleh Pak Lurah itu Rp 15 juta," terangnya.
Komisi III DPR Bakal Bentuk Pansus
Komisi III bakal memanggil Sentul City untuk meminta keterangan soal masalah yang terjadi. Dia juga menyebut Komisi III bakal membentuk panitia khusus (pansus) terkait mafia tanah.
"Kemudian kita akan koordinasi setelah itu dengan kepolisian. Setelah itu, hasilnya semua akan kita bentuk untuk usulan membentuk pansus mafia tanah," ucap Adies Kadier selaku Wakil Ketua Komisi III DPR RI
Adies mengatakan pansus mafia tanah yang dibentuk terkait konflik lahan warga dengan Sentul City bakal menjadi role model penuntasan konflik lahan di berbagai daerah.
Adies juga mengatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat terkait adanya dugaan premanisme di tengah konflik warga dan Sentul City. Dia mengingatkan aparat agar tidak terlibat dalam kasus tanah.
"Insyaallah minggu depan kita akan mengundang pengembang (Sentul City) ke DPR RI untuk kita tanyakan apakah benar yang disampaikan masyarakat,"
Selengkapnya di halaman berikutnya