IPU Ke-44 di Bali, Ini 4 Hal yang Akan Dibahas

IPU Ke-44 di Bali, Ini 4 Hal yang Akan Dibahas

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Kamis, 17 Mar 2022 17:23 WIB
Diskusi terkait Inter Parliamentary Union atau IPU ke-144
Diskusi terkait Inter-Parliamentary Union atau IPU ke-144 (Rolando/detikcom)
Jakarta -

Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 bakal digelar di Bali pada akhir pekan ini. Ada empat isu utama yang bakal dibahas di forum parlemen dunia ini.

Wakil Ketua BKSAP DPR RI Achmad Hafidz Tohir menyebut tema IPU kali ini adalah 'Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change'.

"Kenapa ini diangkat? Karena ini menyangkut keselamatan seluruh rakyat di dunia terkait dengan isu memanasnya bumi," kata Hafidz dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hafidz, IPU ke-144 dapat menjadi momentum untuk menunjukkan kepada dunia kalau RI bisa ikut dalam pengaturan demokrasi hingga isu-isu lingkungan. Termasuk Rusia dan Ukraina.

"Ada 4 agenda yang dibahas nanti, sebelumnya tentu secara global yang dibahas adalah pandemi COVID dan sustainable development goals (SDGs), kemudian tentu dalam penegakan demokrasi akan berjalan dengan sendirinya, nanti akan kita lihat ada HAM, dan perdamaian dan keamanan dunia, yang tentu saja saudaraku dari media sosial akan mempertanyakan juga, apa kaitannya Ukraina dan Rusia,"

ADVERTISEMENT

"Jadi agenda utama tidak membahas itu (Rusia-Ukraina) tetapi tidak tertutup kemungkinan orang akan meminta itu dibahas, tergantung nanti kekuatan dari pada beberapa negara yang akan mengajukan," ujarnya.

Adapun agenda yang akan dibahas adalah, pertama, pemanasan global. Kedua, bagaimana negara-negara bisa meningkatkan kapasitasnya untuk beradaptasi terhadap efek perubahan iklim ini.

"Seperti kita ketahui, kita sudah sama-sama melihat bahwa ada carbontex, ada juga terkait dengan isu pencemaran lingkungan," ucap Hafidz.

Ketiga, untuk menjaga alur pendanaan agar sesuai dengan pembangunan berkelanjutan yang mendukung penurunan emisi karbon. "Keempat, tentu saja mengukuhkan kepemimpinan Indonesia dalam aksi perubahan iklim dan membangun kemitraan dan solidaritas global, jadi ini kata pemancing kami," kata Hafidz.

Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana menyebut IPU ke-144 merupakan kerja bersama DPR RI. Putu menyatakan pihaknya selalu menggaungkan kontribusi untuk memulihkan ekonomi.

"Memang selama ini berusaha selalu menggaungkan, mengkomunikasikan, berbicara dengan seluruh parlemen dunia," kata Putu.

"Di situ selalu kami selipkan agar mereka, pertama, pada saat pemulihan ekonomi terjadi, berkunjung kembali ke Indonesia. Karena itu momentum terbaik," lanjutnya.

Sementara anggota BKSAP DPR RI Dyah Roro Esti melihat IPU ke-144 sebagai momentum luar biasa. Mengingat juga Indonesia adalah negara untuk G-20.

"Momentum yang sangat luar biasa dan saya berharap bahwa dari momentum ini juga bisa menghasilkan terobosan-terobosan yang pada sejatinya dibutuhkan," ujarnya.

"Berkaitan mengenai climate change, bahwa climate change ini merupakan isu utama yang nantinya akan dibahas pada ajang IPU tahun ini di Bali dan ini sangat amat besar relevansinya terhadap terlebihnya negara Indonesia sebagai negara yang telah meratifikasi data agreement di tahun 2016 waktu itu diundang-undangkan melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016," lanjut Dyah.

(rfs/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads