Rumah di Desa Bojenwetan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten, rusak hingga ambruk akibat tanah bergerak. Warga yang rumahnya rusak pun terpaksa mengungsi.
Salah satu warga, Solohin, mengatakan rumahnya ambruk pada Rabu (9/3/2022), pukul 12.30 WIB. Dia mengatakan tanah bergerak di daerah itu sudah terjadi selama tiga bulan.
"Tanah bergerak sudah tiga bulan kerasa sedikit-dikit. Apalagi kalau hujan deras terlihat tuh tanah amblas ke bawah," kata Solohin di Pandeglang, Kamis (17/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan ada 14 rumah yang terdampak tanah bergerak di kampungnya. Namun, katanya, hanya rumahnya yang ambruk.
"Total semua ada 14 yang rusak akibat kejadian tanah bergerak," ujarnya.
Warga lain, Tati, mengatakan tanah bergerak merusak dinding hingga lantai rumahnya. Dia menyebut bagian dapur juga hampir amblas dan membuat takut.
"Dapur sudah tidak bisa dibangun itu, kemarin sudah diperbaiki amblas terus. Was-was, kalau sewaktu-waktu rumah ambruk. Apalagi sekarang sedang hamil, nggak bisa lari," ujarnya.
Warga lainnya, Tuniah (55), mengatakan tetangganya memilih mengungsi ke kebun karena takut rumah ambruk akibat tanah bergerak. Dia mengatakan tetangganya membuat gubuk di kebun sebagai tempat tinggal sementara.
"Tetangga saya sudah ngungsi ke kebun bawa anak sama istri bikin gubuk di sana, takut rumahnya ambruk," kata Tuniah.
"Waktu tanah bergerak itu warga ngerasa ada getaran, kayak gempa," sambungnya.
(haf/haf)