Seorang pria yang dituding sebagai 'Tinder Swindler versi Indonesia' viral dan bikin heboh media sosial beberapa hari terakhir. Yang terbaru, ada video pria tersebut dikejar dan cekcok dengan seseorang di trotoar dekat Gelora Bung Karno, Jakarta.
Awalnya, cerita tentang sosok pria ini diungkap oleh akun Twitter. Dalam utasnya, dia mengaku menjadi korban penipuan oleh seorang pria yang ia sebut 'Tinder Swindler Versi Indonesia'. Ia melampirkan foto pria itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam utas itu, dia juga melampirkan tangkapan layar DM dengan temannya. Obrolan itu bercerita soal sosok 'Tinder Swindler versi Indonesia' ini yang disebut melakukan sejumlah penipuan bernilai jutaan rupiah. Tinder Swindler sendiri merupakan judul film dokumenter tentang kisah kasus penipu berantai yang berhasil meraup uang 10 juta dolar dari para wanita yang ia kencani di aplikasi kencan Tinder.
Utas ini pun menjadi viral dan terus diperbincangkan oleh warganet. Di salah satu cuitannya, ada akun yang melampirkan video seorang pria yang diduga sebagai 'Tinder Swindler Versi Indonesia' ini. Dalam video ini, si 'Tinder Swindler' itu dikejar oleh dua pria yang didampingi petugas satpam. Mereka sempat terlibat cekcok.
Pihak GBK menjelaskan peristiwa tersebut. Silakan klik halaman selanjutnya.
Simak juga 'Red Flags di Dating Apps yang Wajib Kamu Tahu':
Pihak GBK Ungkap Kronologi
Dari video tersebut, peristiwa ini tampak terjadi di trotoar depan Gelora Bung Karno, yaitu di sekitar stasiun MRT Istora Mandiri. Hal ini pun dibenarkan oleh Government and Public Affair Pusat Pengelolaan Kompleks GBK T Novita Sari.
"Jadi itu kejadiannya 3 Maret. Kejadiannya di dekat Stasiun MRT Istora," ujar Novita sari saat dihubungi detikcom, Kamis (17/3/2022).
Namun, Novi menjelaskan bahwa kejadian tersebut tidak seperti narasi yang viral. Dia mengatakan cekcok yang terjadi akibat masalah utang-piutang.
"Kejadiannya tidak seperti yang viral. Jadi mereka ini teman lama, terus ada masalah utang-piutang. Terus diteriaki pencuri itu," ujarnya.
"Dan viralnya baru kemarin ini. Mungkin setelah banyak laporan," sambungnya.
Dia juga mengatakan bahwa masalah tersebut kemudian diselesaikan secara kekeluargaan. Mereka sempat membahas masalah ini di pos GBK.
"Soal penyelesaiannya secara kekeluargaan. Setelah kami ajak untuk menyelesaikan di pos GBK," ungkapnya.