Ketua Dewan Pengurus Masjid Jusuf Kalla kembali menyinggung masalah sistem pengeras suara atau toa di masjid yang bermasalah. Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jambi pun mengakui hal tersebut.
"Saya minta maaf jika berbicara pelan, karena sound system-nya ini sengau, ini memang belum perbaikan. Di mana-mana di seluruh Indonesia 75 persen masjid sound system-nya jelek. Akhirnya para pembicara, khotib dan sebagainya kadang kurang dipahami dari pada apa yang dibicarakan," kata Jusuf Kalla saat pelantikan pengurus wilayah Dewan Masjid di Jambi, Rabu (16/3/2022).
JK meminta agar masalah itu dapat segera diperbaiki. Sudah jadi tugas dari Dewan Masjid pusat dan wilayah untuk memperbaiki masalah sepiker tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu salah satu tugas Dewan Masjid ialah memperbaiki sound system masjid. Apalagi jika ada datang penceramah, dai, khotib yang datang dengan upaya yang baik, tetapi kurang memahami ibadah lantaran sound system masjid yang kurang baik," ucap JK.
"Ini sekadar menjadi perhatikan kita semua. Kemudian yang paling penting dari ini ialah adalah mengharapkan upaya dari seluruh pengurus wilayah, untuk bagaimana kita memakmurkan dan membangun masjid," terang JK.
Kepala Kanwil Kemenag Jambi Zoztafia mengaku jika masih ada di Jambi yang terdapat sepiker masjid yang jelek. Jeleknya sound system masjid itu membuat jamaah sulit memahami apa yang disampaikan.
"Ya kita tahu bahwa di Jambi ini masih ada suara sound system masjid yang kurang baik lah, seperti orang berbicara di dalam masjid yang kurang dengar, lalu di dalam masjid suara sound system-nya juga masih terdengar berdengung. Jadi ini mesti harus kita perbaikilah," kata Zoztaf kepada wartawan.
Persoalan suara masjid yang jelek ini sebut Zoftaf juga kerap dibahas oleh Jusuf Kalla sejak tahun lalu. Bahkan Jusuf Kalla acap kali mengeluh terkait persoalan suara sound system yang tidak bagus itu.
"Ya kan emang betul kan suara sound system itu memang harus bagus, agar supaya masyarakat bisa paham itu terkait apa saja yang dibicarakan misalnya oleh penceramah, atau imam, agar ayat-ayat yang dibaca bisa jelas. Jadi kalau sound system bagus kan kita tidak perlu mengeluarkan suara-suara yang terlalu keras," ujar Zoftaf.
Sejauh ini Kemenag Jambi belum mendata jumlah masjid yang memiliki masalah sepiker atau toanya. Akan tetapi Zoftaf sering menemukan suara sepiker masjid yang jelek.
"Kalau data keseluruhan masjid yang suara sound system jelek, saya belum tahu ada berapa banyak. Tetapi saya sering juga menemukan kalau saat kunjungan kerja atau mau salat Jumat ada banyak suara sound system yang bermasalah," ucap dia
(aik/aik)