Kepala Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDIP Jakarta Pusat Fuad Abdullah menjelaskan alasan melaporkan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief terkait cuitan yang menyinggung Sekjen PDIP. Fuad menyebut cuitan itu tak punya latar belakang.
"Di awal kita tidak melihat ada satu latar belakang yang relevan yang kemudian dibuat satu pertanyaan lewat Twitter di publik, nggak ada latar belakang, tiba-tiba begitu," kata Fuad di Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu (16/3/2022).
Fuad mengatakan cuitan di akun @Andiarief_ memang dikemas dalam bentuk pertanyaan. Tapi, katanya, hal itu tetap berdampak pada citra PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira walaupun itu dikemas dalam bentuk pertanyaan, karena tidak ada begitu (latar belakang), menurut kami, itu sudah masuk ke dalam penyerangan. Penyerangan yang secara formil, secara materiil, berakibat pada adanya kebencian dan permusuhan terhadap partai," kata dia.
"Itulah yang merugikan PDIP, jadi masyarakat seolah-olah membenarkan. Dan materiilnya adalah kami mengalami kerugian. Dilihat dari mana, dari tanggapan-tanggapan itu mengerikan sekali, ada ribuan yang seperti sudah kita pernah sampaikan," imbuhnya.
Fuad tetap mempersilakan pihak Andi Arief memberikan penjelasan. Dia menyerahkan proses tersebut kepada polisi.
"Sama sebenarnya tadi, itu kan argumentasi beliau-beliau. Artinya, kalaupun ada argumentasi apa pun, bisa disampaikan ke sini," ucapnya.
Sebelumnya, Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani membela Andi Arief yang dipolisikan. Dia yakin Andi Arief punya argumentasi kuat saat membuat cuitan itu.
"Tentunya apa yang disampaikan Bang Andi Arief tak tiba-tiba muncul dari ruang hampa. Pasti ada yang mendasari dan memiliki argumentasi yang kuat atas apa yang disampaikannya," kata Kamhar saat dihubungi, Senin (14/2).
Kamhar menyebut apa yang disampaikan Andi Arief pasti memiliki justifikasi kuat. Karena itu, dia meminta Hasto menjelaskan saja terkait tambang andesit yang disinggung Andi Arief.
"Saya tahu betul Bang Andi Arief seorang yang senantiasa menyampaikan segala sesuatunya secara terukur dan memiliki justifikasi yang kuat," ucapnya.
"Jadi saat ini bola ada di Hasto untuk menjelaskan terkait tambang andesit yang disampaikan, saya sudah konfirmasi ke Bang Andi Arief (soal tambang andesit) silakan Hasto jawab," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Luhut Bicara Big Data Rakyat Mau Pemilu Ditunda, PDIP: Kapasitasnya Apa?':
Awal Mula Kasus
Andi Arief awalnya menyinggung nama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam konflik lahan di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Andi Arief bertanya apakah ada kaitan antara Hasto dan penambang andesit.
"Setelah PD difitnah atas kasus Wadas, kini tak terbukti. Bolehkah kami bertanya apa benar Hasto Sekjen PDIP berada di balik penambang andesit?" kata Andi Arief dalam cuitannya, Senin (14/2).
Untuk diketahui, warga Wadas yang tergabung dalam Gema Dewa dan Wadon Wadas menolak Wadas sebagai lokasi penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.
Dimintai konfirmasi langsung, Andi Arief menyebut cuitannya hanya sebatas pertanyaan. Soal maksud 'di balik', Andi Arief tak memberi penjelasan.
"Itu twit pertanyaan," katanya. Andi Arief menjawab pertanyaan atas dasar apa dia melontarkan pertanyaan yang menyinggung nama Hasto PDIP.
Andi Arief menyebut saat ini ada serangan besar-besaran yang disebut menyudutkan Partai Demokrat terkait polemik di Desa Wadas.
"Ada serangan masif di WA blasting yang menyudutkan seolah-olah PD di balik kisruh Wadas," kata Andi Arief.
Cuitan itu kemudian dipolisikan Fuad. Laporan itu diterima Polres Jakarta Pusat dengan nomor registrasi LP/B/359/II/2022/SPKT/Polres Metropolitan Jakpus/POLDA METRO JAYA.